Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NasDem Jabar Hilangkan Kultur Pragmatis dan Transaksional dalam Pendaftaran Caleg

NasDem Jabar Hilangkan Kultur Pragmatis dan Transaksional dalam Pendaftaran Caleg Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

DPW Partai NasDem Jawa Barat tidak mensyaratkan mahar dan transaksional dalam sistem perekrutan calon legislatif (caleg).

Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa, menegaskan bahwa pihaknya ingin menghilangkan kultur politik yang pragmatis dan transaksional. Oleh karena itu, pada proses awal pendaftaran pun dimulai dengan tidak ada transaksional, pragmatis, sehingga tidak ada jual beli nomor urut.

Baca Juga: Belum Rasakan 'Anies Effect', Surya Paloh Pastikan NasDem Panaskan Mesin Partai demi Pemilu 2024

"Kami menentukan nomor urut berdasarkan objektivitas, latar belakang, komitmen, keberpihakan, modal sosial (basis dukungan di dapil) masing-masing," kata Saan kepada wartawan di kantor DPW NasDem Jabar, Kota Bandung, Kamis malam (11/5/2023).

Saan mengungkapkan, setiap bakal caleg (bacaleg) yang mendaftar akan diperlakukan sama sehingga terbangun kultur politik yang sama. "Tidak harus bayar jadi caleg di NasDem dan tidak harus menyiapkan sekian ratus juta untuk menempati nomor urut 1, 2, atau 5 untuk menjadi caleg NasDem," tegasnya.

Sementara itu, pendaftaran bacaleg yang berasal dari NasDem di seluruh kabupaten/kota Partai NasDem berjalan dengan baik, termasuk semua kelengkapan maupun jumlah alokasi bakal calon legislatifnya sudah terpenuhi 100%. Bahkan, secara nasional keterwakilan perempuan mencapai 33% tidak terkecuali di Jawa Barat.

"Jadi tidak ada satu pun dapil baik RI, provinsi, maupun kabupaten/kota di Jawa Barat itu kurang jumlah calegnya. Semua terpenuhi dengan segala berkas persyaratan yang sudah ditentukan oleh KPU berjalan lancar dan 100% semuanya," ungkapnya.

Saan mengakui bahwa bacaleg ada beberapa yang kali pertama terjun ke dunia politik. Meskipun demikian, mereka secara umum memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing. Berdasarkan pengalaman dan modal sosial yang dimiliki selama menggeluti profesinya dan terjun ke dunia politik, mereka hanya memerlukan sedikit inovasi saja karena sudah punya keterpanggilan untuk terjun ke dunia politik.

"Kami yakin mereka bisa mengaksertasi dirinya dan mereka akan maksimal menjadi caleg di dapilnya masing-masing," tegasnya.

Begitu pun dengan bacaleg yang berasal dari kalangan publik figur dan milenial. DPW NasDem Jabar mengharapkan bahwa hasil dari Pemilu, siapa pun yang terpilih, mereka memiliki latar belakang yang variatif seperti publik figur, milenial, profesional, enterpreneur, maupun politisi itu sendiri.

Bahkan, mereka akan menjadi politisi yang profesional, artinya memiliki latar belakang keilmuan dan profesinya bisa diterapkan di parlemen sesuai dengan tugas di komisi masing-masing.

"Kita ingin sangat variatif agar suasana nanti di parlemen maupun partai juga menjadi nuasa lebih luas. Tentu nuansanya akan beragam sehingga memperkaya dalam semua urusan seperti politik, ekonomi, sosial budaya sehingga NasDem punya orang-orang yang concern di bidangnya," jelasnya.

Dalam pendaftaran bacaleg tahun ini, DPW NasDem Jabar memiliki komposisi 50 persen caleg baru dan lama. Saan menuturkan pihaknya mengawali dengan proses yang baik. Mereka yang baru terjun ke politik maupun yang baru bergabung ke NasDem, maka dalam proses rekrutmennya akan diperlakukan sama.

"Artinya selama rekrutmen tidak ada uang pendaftaran, tidak ada jual beli nomor urut misalnya nomor urut pertama tidak perlu mengeluarkan uang sampai ratusan juta untuk level nasional maupun provinsi. Semua free," tegasnya.

Bacaleg NasDem Jabar juga diisi oleh beberapa publik figur di antaranya Lucky Hakim yang sempat menjadi politisi termasuk di parlemen sudah pernah menjadi anggota DPR RI dan Wakil Bupati Indramayu. Selain itu, Ali Syakieb, Didi Riyadi, Ramzi yang baru bergabung. Juga ada Farhan yang incumbent lama.

"Banyak nuansa publik figurnya, tapi tidak sebanyak sebelumnya," ujarnya.

Berkenaan dengan komitmen caleg yang berasal dari partai lain memilih pindah ke NasDem, ia menuturkan caleg tersebut harus segera beradaptasi dengan kultur NasDem, yakni tidak pragmatis, tidak transaksional, kekeluargaan, persaudaraan, dan persahabatan.

"Itu kultul yang egaliter semua bisa mengakses dan diakses. Misalnya semua bisa mengakses Ketua Umum, Ketua DPW jadi tidak ada perlakuan yang berbeda. Di NasDem tidak ada anak baru atau lama semua sama karena itu diharapkan adaptasi mereka bisa berjalan dengan cepat," tegasnya.

Saan berharap bacaleg memiliki komitmen terhadap perjuangan Partai NasDem. Artinya, tidak ingin membebani mereka sehingga tidak keluar dari semangat NasDem. "Mudah-mudahan nanti ada tahapan sehingga nilai-nilai NasDem akan terinternalisasi terhadap mereka yang baru bergabung," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: