Balikkan Keadaan, AirAsia Catatkan Laba Hingga Rp20,64 Miliar pada Kuartal I-2023!

PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) dikabarkan berhasil mengubah kerugian menjadi keuntungan pada kuartal pertama tahun 2023 ini. Sebab, pada periode tersebut, AirAsia sukses mengantongi laba sebesar Rp20,64 miliar. Angka itu menunjukkan lonjakan sebesar 104,09% mengingat AirAsia justru mencetak kerugian sebesar Rp503,55 miliar pada kuartal pertama tahun 2022.

Prestasi tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran pendapatan usaha yang ikut menjulang. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis secara resmi, diketahui bahwa AirAsia berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp1,15 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Apabila dibandingkan dengan pendapatan pada tiga bulan pertama tahun lalu, terlihat ada kenaikan hingga 396,36% dari Rp276,71 miliar.

Baca Juga: Laba Tahun 2022 Melompat 25%, Merck Setuju Bagi-Bagi Dividen Senilai Rp320 per Lembar

Secara garis besar, AirAsia mengandalkan pendapatan penumpang yang mencakup penjualan kursi dan lain-lain, kargo, dan charter untuk menjalankan bisnisnya. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa perusahaan penerbangan tersebut meraup Rp1,15 triliun dari segmen penjualan kursi; Rp199,14 miliar dari segmen lain-lain; Rp13,07 miliar dari segmen kargo; dan Rp10,77 miliar dari segmen charter.

Sejalan dengan melambungnya nilai laba dan pendapatan, nominal beban usaha AirAsia tentu turut mengalami pembengkakan. Pada triwulan pertama tahun 2023, perusahaan itu dilaporkan telah menggelontorkan dana sebesar Rp1,26 triliun alias 76,57% lebih tinggi dari pengeluaran pada triwulan pertama tahun 2022.

Baca Juga: Raup Rp200,89 Miliar, XL Axiata Sukses Tingkatkan Perolehan Laba Hingga 44,42%

Sebagai informasi tambahan, AirAsia bertanggung jawab terhadap kepemilikan aset senilai Rp5,98 triliun yang terdiri atas aset lancar senilai Rp421,54 miliar dan aset tidak lancar senilai Rp5,56 triliun. Kepemilikan aset AirAsia pada kuartal I tahun 2023 terpantau naik 11,70% jika dibandingkan dengan kepemilikan aset pada kuartal I tahun 2022.