Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap! Oxytane Perdana yang Diproduksi di Indonesia Sudah Penuhi Kualitas Ekspor

Mantap! Oxytane Perdana yang Diproduksi di Indonesia Sudah Penuhi Kualitas Ekspor Kredit Foto: PT Oxytane Mitra Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produksi perdana PT Oxytane Mitra Indonesia bekerja sama dengan PT Sanova pada awal Mei 2023 ini telah menghasilkan produk yang sangat baik kualitasnya, bahkan memenuhi kualitas ekspor. Uji coba hasil produksi perdana ini dilakukan pada sejumlah kendaraan bermotor berbagai merek maupun alat berat, selain menurunkan emisi karbon, ternyata juga menghemat konsumsi bahan bakar.

Hal ini disambut antusias oleh Mr Ali Ismail, selaku President dan CEO Oxytane International (UK) yang akhirnya memilih Indonesia sebagai titik pusat manufaktur dan distribusi untuk kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, dengan mempertimbangkan potensi pasar Indonesia dan perannya di Asia Tenggara yang cukup kuat, serta mendapatkan mitra bisnis yang tepat untuk melengkapi jaringan bisnis yang sudah ada di banyak negara sebelumnya.

Baca Juga: Merambah Asia Tenggara, Oxytane Mulai Diproduksi di Indonesia

Ali Ismail berencana menanamkan modalnya untuk membangun pabrik produk yang telah teruji dapat mengurangi emisi karbon dari mesin konvensional berbahan bakar fosil sehingga Indonesia dapat berkontribusi untuk menciptakan langit yang lebih bersih, serta menunjuk Syofi Rahardja, seorang wanita pengusaha yang gesit dan berpengalaman, selaku CEO PT Oxytane Mitra Indonesia.

Syofi menambahkan bahwa produk ini telah dilakukan uji langsung di berbagai instansi maupun perusahaan, termasuk pertambangan, perkebunan, serta alat transportasi. Sebagai produk global yang inovatif tentunya bukan hanya Indonesia yang menjadi pasar sasaran, melainkan juga Asia Tenggara dan lainnya. Target yang harus dicapai tentunya besar, sejalan besarnya peluang sekaligus menghasilkan devisa, pungkasnya.

Jahja B Soenarjo, Komisaris PT Oxytane Mitra Indonesia yang juga Ketua Umum CEO Business Forum Indonesia, mengamini langkah strategis Oxytane International (UK) ini karena populasi kendaraan bermotor, jumlah pertambangan, perkebunan di Indonesia tergolong sangat besar sehingga sering disorot dalam hal emisi yang mencemari udara.

Sementara itu, elektifikasi kendaraan bermotor, sekalipun sangat gencar, tetapi terasa masih jauh dan harganya cenderung mahal, penggunaan bahan bakar konvensional diprediksi masih sangat dominan hingga 10-20 tahun ke depan, sekalipun mulai melandai tergantikan oleh energi alternatif.

Peluang selalu ada dan timbul di sela-sela masalah yang kita hadapi, apakah kita akan memanfaatkan atau membiarkan, demikian Jahja menegaskan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: