Saingi Polri dan TNI, Terkuak KKB di Papua Pakai Senjata Canggih Buatan 3 Negara Besar, Kok Bisa?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua masih melancarkan aksi yang membuat resah masyarakat. Fakta-fakta baru tentang kelompok pemberontak ini mencuat ke publik.

Berdasarkan penyitaan yang dilakukan Tim Satgas Damai Cartenz TNI Polri, terkuak KKB menggunakan berbagai senjata canggih buatan negara-negara adidaya.

Baca Juga: KKB Papua Terus Berulah, Wapres: Tingkatkan Perlindungan Kedaulatan NKRI

Senjata-senjata ini masuk kategori senjata pasukan elit dunia yang mampu mengimbangi kecanggihan senjata milik TNI/Polri. Adapun 3 jenis senjata yang dipakai anggota KKB (Disadur dari berbagai sumber), yakni :

1. Senjata serbu M16

Senjata ini buatan Amerika Serikat (USA). Senjata serbu M16i diciptakan oleh Stoner. Senjata canggih ini mulai digunakan pada tahun 1963 oleh Angkatan Darat AS dalam perang di belantara Vietnam. M16 adalah senapan utama infanteri militer AS. Semua variannya digunakan oleh hampir seratus negara.

2. AK 47

Senjata buatan Rusia, kategori senapan serbu. Senjata ini dikembangkan Rusia tahun 1947. Senapan serbu AK-47 kemudian menjadi senjata paling terkenal di dunia. Diproduksi jutaan pucuk sejak diciptakan dan terlibat dalam banyak konflik di dunia.

3. Steyr AUG

Senapan serbu Steys AUG juga rangkaian senapan yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977 oleh perusahaan senjata Austria Steyr Mannlicher. AUG adalah singkatan dari Armee Universal Gewehr yang berarti senapan tentara universal.

Sementara itu, strategi kotor Egianus Kogoya diketahui TNI. Mereka mengerahkan perempuan dan anak-anak menjadi tameng hidup.

Nah, ketika tameng hidup itu bergerak, KKB akan bergerak dari arah belakang atau sisi lain dari rombongan anak dan perempuan itu.

Selanjutnya mereka bisa dengan leluasa mengarahkan moncong senjatanya kearah prajurit yang sibuk menghindari serangan tameng hidup itu.

Mengetahui strategi itu, prajurit satuan Sniper Hantu Rimba yang sedang bergerak menuju Desa Lembah Baliem, tempat kelahiran Egianus Kogoya dan disinyalir menjadi lokasi persembunyiannya melakukan strategi umpan balik.

Mereka memasang mercon dan obat nyamuk bakar. Sumbu mercon ini sengaja dipanjangkan agar memberi waktu prajurit TNI bergerak ke sisi lain dari titik awal mereka datang. Sekitar 20 menit setelah pergerakan TNI ke posisi lain, mercon terbakar dan meledak.

Tanpa dikomandoi anak-anak dan mamak-mamak bergerak menyerbu ke arah suara mercon yang meledak. Di belakangnya, para anggota KKB berdiri dengan senjata lengkap.

Mereka siap membidik prajurit TNI yang tidak bisa menembak karena berhadapan dengan tameng hidup, yakni perempuan dan anak-anak.

Hanya saja strategi kotor KKB Papua sudah terbaca. Ketika tameng hidup ini bergerak, prajurit TNI sudah berada di sisi lain.

Baca Juga: Panglima TNI Ungkap 4 Pekerja BTS Bukan Disandera KKB: Tapi Masyarakat yang Menuntut Utang Dibayar

Di belakang perempuan dan anak-anak, barisan KKB mengendap membidikkan senjata. Tapi, dia tidak sadar jika sudah masuk dalam teropong sniper prajurit TNI.

Door letusan suara senapan sniper meledak. Di ujung sana, terlihat dua anggota KKB roboh. Melihat rekannya roboh anggota KKB yang lain berhamburan masuk ke dalam rimbunan hutan dan menghilang.