Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Posisi Erdogan Gak Aman di Pilpres Turki, Kurdi Suriah: Kami Ingin Lihat Dia 'Digulingkan'

Posisi Erdogan Gak Aman di Pilpres Turki, Kurdi Suriah: Kami Ingin Lihat Dia 'Digulingkan' Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Ankara -

Kekalahan Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan presiden ini akan menjadi "pembalasan" atas operasi militer Turki di Suriah, kata seorang pejabat tinggi Unit Perlindungan Rakyat (YPG), sebuah kelompok militan Suriah yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) Turki.

Salih Muslim, salah satu pemimpin YPG, yang juga ditetapkan oleh Ankara sebagai organisasi teroris, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Kurdi Medya Haber bahwa organisasinya telah merasa frustasi dengan operasi kontraterorisme Turki yang sedang berlangsung di bagian utara Suriah sejak tahun 2016, lapor Daily Sabah.

Baca Juga: Erdogan Ngaku Punya Hubungan Spesial dengan Putin, Kini Dunia Perlu Tahu!

"Sekarang, kami memiliki kesempatan di tangan kami," kata Muslim, menekankan bahwa YPG sangat ingin melihat Erdogan digulingkan.

"Ini adalah pertama kalinya kami mengalami hal seperti ini dalam pemilu. Jika kami bisa menang di kotak suara, kami akan membalas dendam atas kekalahan satu orang," tambahnya. 

Pernyataan Muslim ini muncul ketika beberapa anggota YPG dan PKK secara terbuka menyatakan dukungan mereka kepada penantang utama Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, ketika keduanya akan bertarung dalam pemilihan putaran kedua pada 28 Mei.

Pada putaran sebelumnya, yang diadakan pada tanggal 14 Mei, kedua kandidat gagal untuk mendapatkan mayoritas langsung dengan Erdogan mendapatkan lebih dari 49,4% suara sementara Kilicdaroglu mendapatkan 44,96% suara.

Kilicdaroglu telah bersumpah untuk memperbaiki hubungan Ankara dengan NATO dan menghidupkan kembali pembicaraan keanggotaan Turki di Uni Eropa, yang telah macet sejak tahun 2016.

Dia juga menuduh Rusia menyebarkan konspirasi dan pemalsuan mendalam yang tampaknya mengacu pada rekaman yang beredar secara online yang konon mengaitkannya dengan PKK, dan mengatakan kepada Moskow untuk melepaskan diri dari negara Turki. Namun Rusia telah menolak tuduhan tersebut.

Erdogan telah berulang kali menuduh rivalnya berkolusi dengan teroris dan mengancam akan membatalkan pencapaian Turki dalam perang melawan teror. Dia juga mengecam Kilicdaroglu karena mencoba untuk melepaskan negaranya dari Rusia.

Turki telah melancarkan perang dengan intensitas rendah melawan milisi Kurdi di sepanjang perbatasan Suriah dan Irak selama empat dekade, dalam sebuah kampanye maju-mundur yang telah merenggut nyawa lebih dari 40.000 orang.

PKK dan afiliasinya telah melancarkan pemberontakan sejak 1984 untuk menuntut otonomi politik dan budaya dengan tujuan akhir untuk mendirikan Negara Kurdi yang merdeka, dengan mengklaim wilayah-wilayah di tenggara Turki dan bagian utara Irak dan Suriah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: