PKS Buka Opsi Cawapres Bagi Anies Baswedan, Kali Ini dari Golongan Muhammadiyah!

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu terang-terangan mengaku tengah berkeliling mencari cawapres yang tepat untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Pencarian tersebut, dilakukan secara berkeliling dan bersilaturahmi dengan berbagai tokoh-tokoh nasional. Adapun nama cawapres yang nantinya dipilih PKS, kata Syaikhu, akan diusulkan pada Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).

Baca Juga: Jusuf Kalla Terang-terangan Dukung Anies, Loyalis Ganjar Ungkap Mantan Wakil Presiden Itu Sudah Berani Main Politik Identitas

Hal itu dia ungkap pada saat melakukan silaturahmi dengan Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di kediaman di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (23/5/23).

"Saya sekarang diamanahi untuk keliling ke berbagai elemen bangsa, Pak Din, untuk mencari cawapres, untuk diusulkan. Saya pikir barangkali salah satunya justru ada di sini (kediaman Din Syamsuddin)," kata Syaikhu dalam dialognya bersama Din Syamsuddin, Selasa (23/5/23).

Di sisi lain, Syaikhu juga mengaku, bersama Partai NasDem dan Demokrat tengah berusaha membangun koalisi yang saat ini telah memenuhi presidential threshold 20 persen untuk memajukan Anies Baswedan dalam gelanggang Pilpres 2024.

Dia pun menegaskan, saat ini koalisinya solid meski diterpa banyak ujian. Dia meyakini, KPP bisa membawa Anies Baswedan dan cawapres yang dipilihnya dalam Pilpres 2024.

"Alhamdulillah koalisi ini sudah terbentuk dengan NasDem dan Demokrat, sehingga memenuhi 20 persen itu (presidential threshold) dan kita terus upayakan makin hari makin solid di berbagai terpaan-terpaan terhadap partai-partai ini," kata dia.

Baca Juga: Menggelegar! Anies Baswedan Tegas Minta Pemerintah Tak Ikut Campur Urusan Pencapresan: Bila Rakyat Menginginkan, Maka...

"Kita ingin yakinkan koalisi ini tetap solid mengusung pasangan capres-cawapres. Yang sudah ada memang baru capres. Nanti cawapresnya kita serahkan pada capresnya, walaupun nanti masing-masing partai diberikan hak untuk memberikan masukan siapa kira-kira yang terbaik menurut partainya," tandasnya.