Gerah, gerah, Ini Penyebab Cuaca Akhir-akhir ini Begitu Panas, Greenpeace: Akan Lebih Panas ke depannya

Organisasi lingkungan dunia, Greenpeace Indonesia menyatakan penduduk bumi harus bersiap menghadapi kondisi panas ekstrem dalam beberapa tahun ke depan.

Greenpeace menilai krisis iklim nyata adanya, kini sudah saatnya manusia di bumi mendorong berbagai pihak untuk peduli dan tidak sekadar memberi solusi palsu mengenai krisis iklim.

"Terang-terang cuaca panasnya ekstrem, tapi kenapa ya masih ada yang ga percaya sama krisis iklim?," sindir Greenpeace dalam keterangannya.

Greenpeace juga merilis data dari bahwa selama 8 tahun terakhir terpanas yang pernah tercatat semuanya terjadi antara 2015 dan 2022, tapi suhu diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan percepatan perubahan iklim.

Periode terpanas terjadi akibat krisis iklim dan fenomena El-nino yang membuat suhu bumi semakin panas. PBB menyebut suhu global akan melampui targeet kesepekatan iklim Paris, yakni 1,5 derajat celcius.

"Elnino memanas diperkirakan berkembang beberapa bulan mendatang dan ini akan digabungkan dengan perubahan iklim yang disebabkan manusia mendorong shuhu global ke wilayah yang belum dipetakan," kata Petteri Taalas kepala Organisasi Meeorologi Dunia.

Sementara Juru Kampanye Greenpeace Indonesia, Adila Isfandiari menyebut gas-gas rumah kaca jadi penyebab pemanasan global. Gas Karbon sebagai pencemar utama dihasilkan dari bahan bakar fosil, minyak batubara dan gas.

"Krisis iklim akan tingkatkan intensitas frekuensi dan durasi dari bencana hidrometerologi yang terjadi termauk kekeringan dan kemarau panjang yang akan semakin diperparah el nino," jelasnya.