Elon Musk Akui Khawatir dengan Kehadiran AI: Kita Bisa Berada di Bawah Kendali Ketat
Miliarder bos Tesla Elon Musk membagikan pandangannya soal bahaya kecerdasan buatan dengan peringatan yang mengerikan.
"Ada risiko AI tingkat lanjut menghilangkan atau menghambat pertumbuhan umat manusia," ujar Musk saat berbicara di CEO Summit Wall Street Journal.
"Saya tidak berpikir AI akan mencoba untuk menghancurkan seluruh umat manusia, tetapi itu mungkin menempatkan kita di bawah kendali ketat," lanjutnya mengutip Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (24/5/23).
Meski demikian, dia menduga ada peluang AI yang bisa saja menjadi 'Terminator' penuh, merujuk pada robot penjelajah waktu yang mematikan dalam film fiksi ilmiah James Cameron tahun 1984.
Musk melanjutkan bahwa AI dapat mengendalikan semua bentuk teknologi seperti daya komputasi, senjata untuk keselamatan semua manusia. Meski Musk mewaspadai prospek AI, itu bukan berarti dia menjauh dari bisnis itu.
Musk mengatakan Microsoft dengan kemitraannya dengan OpenAI, dan Google dengan teknologi Bard AI-nya membutuhkan lebih banyak persaingan.
"Seharusnya ada kuda ketiga yang signifikan dalam balapan," kata Musk. Ia mencatat bahwa dia akan memiliki lebih banyak tentang itu segera.
Musk mengatakan dia sedang mencoba meniru hubungan Microsoft dengan OpenAI untuk startup AI-nya sendiri, X.AI dengan bermitra dengan perusahaannya yang lain, terutama Twitter dan Tesla.
Di luar kemitraan, Musk mengatakan sejumlah besar uang akan dibutuhkan untuk memenangkan perlombaan AI hanya berdasarkan daya komputasi.
“Minimal USD250 juta (Rp3,7 triliun) untuk perangkat keras server,” katanya.
Di luar modal, dia mengatakan tiga persyaratan lainnya adalah bakat, kekuatan komputasi, dan data. Perusahaan mana pun yang memiliki ketiganya akan menang, katanya.
Terlepas dari peringatannya yang mengerikan tentang kemajuan AI, Musk percaya Tesla bisa menjadi salah satu pemenang besar yang dapat menggembar-gemborkan komitmen terhadap AI dan pembelajaran mesin. Musk mengatakan perangkat lunak Full-Self Driving Tesla akan dikendalikan secara end-to-end oleh model AI jaringan saraf.
Oleh karena itu, Musk berujar masyarakat masih punya waktu untuk mengendalikan dampak AI melalui regulasi.
Sebagaimana diketahui, Musk baru-baru ini mendesak jeda dalam pengembangan sistem AI tercanggih karena risiko mendalam AI terhadap masyarakat dan kemanusiaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement