Shell Hengkang, Kementerian ESDM Buka Peluang Lelang Ulang Blok Masela

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang untuk melakukan lelang ulang Blok Abadi Masela jika sampai dengan 2024, Shell tidak merampungkan divestasi sahamnya. 

Sebagaimana diketahui, Shell merupakan pemilik saham atau Participating Interest (PI) sebesar 35% di Blok Masela. Sedangkan 65% sisanya digenggam oleh perusahaan asal Jepang, Inpex Corporation.

"Kalau selama lima tahun ini enggak melaksanakan apa-apa, termasuk kemungkinan untuk dikembalikan ke negara. Lalu (akan) kami lelang ulang," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (26/5/2023).

Baca Juga: Arifin Tasrif Beberkan Negosiasi Blok Abadi Masela Masih Alot

Arifin mengatakan bahwa hingga saat ini Shell seakan tidak bertanggung jawab terkait rencana divestasi porsi sahamnya di Blok Masela.

Menurutnya, mundurnya proses pengembangan Blok Masela akibat hengkangnya Shell dari konsorsium pengelolaan Blok Masela merugikan negara dan juga Inpex. 

"Indonesia dirugikan dong. Inpex sebenarnya sudah ada kesungguhan mengembangkan blok ini. Tapi, Shell ini mundur juga enggak bertanggung jawab," ujarnya. 

Arifin menyebut, hengkangnya Shell dari pengelolaan Blok Masela cukup mengecewakan karena pemerintah sudah memberikan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) Blok Masela tahap pertama sejak 2019 lalu untuk membantu perekonomian di wilayah tersebut.

Namun, kondisi yang diharapkan tersebut tak kunjung dapat terealisasi setelah Shell meninggalkan tugasnya dalam mengembangkan Blok Masela.

"2020 Shell mundur dan sampai sekarang tidak ada kejelasan. Harusnya kalau mau mundur dari dulu saja sebelum POD," ujarnya.