Pentingnya Berinvestasi Bagi Generasi Muda, Jangan Gagal Paham, Ya!
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Perencanaan Keuangan dan Berinvestasi Digital Bagi Generasi Muda" pada Jumat (26/5/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen dan Relawan TIK Mei Santi; dan Stakeholder Communication Manager LinkAja Theo Sibarani; serta Program Manager Common Room Network Foundation Ressa Ria Lestari.
Baca Juga: Generasi Muda Harus Diberikan Ruang untuk Berkreasi
We Are Social dan HootSuite pada awal 2023 yang mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah pesat dan kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 juga menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
“Hal inilah yang melatarbelakangi perlunya Literasi Digital, diharapkan individu Indonesia netizen kita akan memiliki kemampuan mengetahui, memahami, juga menggunakan perangkat keras, lunak dan menggunakan mesin pencarian, juga aplikasi percakapan, media sosial, dompet digital dan loka pasar e-commerce serta bagaimana bertransaksi digital agar efesien," ungkap Dosen dan Relawan TIK, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Jumat (26/5/2023).
Membahas khusus mengenai pentingnya investasi sejak dini di era digital, maka generasi muda harus mengetahui apa saja keuntungannya seperti agar lebih matang dalam merencanakan keuangan, mampu menyiapkan dana daruat, agar mendapat passive income, serta tujuan kebebasan finansial.
Berinvestasi sejak dini diperlukan untuk meningkatkan aset pribadi, membantu negara terhindari inflasi, hingga persiapan agar masa depan yang lebih cemerlang.
Lebih jauh untuk berinvestasi di usia muda, maka ketahui dulu rencana dan tujuan jangka panjang.Atur juga besaran dana yang hendak diinvestasikan, pilih produk investasi sesuai tujuan keuangan, serta perlu berlatih kedisiplinan dalam mengelola kondisi finansial.
Narasumber berikutnya, Stakeholder Communication Manager LinkAja, Theo Sibarani mengungkapkan bahwa sebelum berinvestasi kenali dulu apa sebenarnya investasi digital. Di mana investasi digital sama saja dengan investasi lainnya, namun melalui saluran digital seperti gawai, aplikasi, dan tidak dilakukan secara tatap muka.
“Banyak sarana investasi digital melalui aplikasi gawai seperti smartphone. Agar aman pastikan kita investasi di aplikasi dan kanal yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan,” papar Theo.
Jangan lupa juga untuk mengetahui apa jenis investasi digital diperuntukkan, jangka pendek atau jangka panjang. Jangka pendek biasanya kurang dari setahun, sementara jangka panjang lebih dari setahun dan bahkan bertahun-tahun.
“Jika dulu melihat nenek atau orangtua kita investasi dengan cara konvensional dengan menabung atau membeli properti. Maka kini ada banyak fasilitas investasi melalui digital. Namun hati-hati investasi digital bodong, melalui website maupun aplikasi,” tambah Program Manager Common Room Network Foundation, Ressa Ria Lestari di kesempatan yang sama.
Karena itu kenali ciri-ciri investasi bodong, yaitu bentuk investasi di mana korban akan diarahkan untuk menanam modal dalam produk atau bisnis yang tidak pernah ada.
Investasi bodong biasanya menawarkan sebuah keuntungan yang besar dalam kurun waktu singkat. Bukan hanya itu, potensi imbal hasil dalam waktu singkat sangat menggiurkan namun tidak wajar.
Investasi bodong digital termasuk dalam kategori kejahatan digital yang dinamakan scam. Scam adalah upaya penipuan untuk mendapatkan uang atau sesuatu yang berharga dari korbannya. Tindak kejahatan ini biasanya dilakukan oleh kelompok, individu, atau bahkan perusahaan yang terlibat dalam jaringan penipuan.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement