Erdogan Keluar Jadi Pemenang Pemilu, Bakal Berkuasa di Turki Lebih 20 Tahun
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (28/5/2023) memenangkan pemilihan umum (pemilu) di putaran kedua. Ia unggul tipis dari pesaingnya, Kemal Kilicdaroglu.
Dengan hampir 99% kotak suara telah dibuka, hasil dari berbagai kantor berita menunjukkan, Erdogan meraih 52% suara, sedangkan rivalnya, Kilicdaroglu memperoleh 48% suara.
Baca Juga: Ini Ketakutan Orang-orang Kurdi Jika Erdogan Jadi Presiden Turki Lagi
Dilansir Associated Press, Erdogan berterima kasih kepada bangsa Turki yang telah mempercayakannya sebagai presiden untuk lima tahun ke depan.
"Kami berharap untuk menjadi layak atas kepercayaan Anda, seperti yang telah kami lakukan selama 21 tahun," katanya kepada para pendukungnya di sebuah bus kampanye di luar rumahnya di Istanbul.
Dia mengejek penantangnya atas kekalahannya, dengan mengatakan "selamat tinggal, Kemal," yang disambut cemoohan dari para pendukungnya.
"Satu-satunya pemenang hari ini adalah Turki," kata Erdogan, sersys berjanji bekerja keras untuk abad kedua Turki.
Negara ini, tambahnya, akan merayakan ulang tahunnya yang keseratus tahun ini.
"Tidak ada yang bisa meremehkan bangsa kita," tutur Erdogan.
Kilicdaroglu mengatakan bahwa pemilu ini adalah pemilu yang paling tidak adil yang pernah ada karena semua sumber daya negara dikerahkan untuk Erdogan.
"Kami akan terus berada di garis depan perjuangan ini hingga demokrasi yang sesungguhnya hadir di negara kami," katanya di Ankara.
Ia berterima kasih kepada lebih dari 25 juta orang yang telah memilihnya dan meminta mereka untuk "tetap tegak lurus."
"Rakyat telah menunjukkan keinginan mereka untuk mengubah pemerintahan yang otoriter terlepas dari semua tekanan yang ada," katanya.
Erdogan (69) yang telah memimpin Turki selama 20 tahun, nyaris meraih kemenangan dalam pemilihan umum putaran pertama pada tanggal 14 Mei lalu. Ini adalah pertama kalinya ia gagal memenangkan pemilu secara langsung, tetapi ia berhasil menebusnya pada Minggu (28/5/2023).
Erdogan telah mempertahankan dukungan dari para pemilih konservatif yang tetap setia kepadanya karena telah mengangkat profil Islam di Turki, yang didirikan berdasarkan prinsip-prinsip sekuler, dan karena telah meningkatkan pengaruh negara ini dalam politik dunia.
Erdogan, akan tetap berkuasa hingga tahun 2028.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement