Baut Rel Kereta Cepat Dicuri Jelang Uji Coba, Ini Daftar Panjang Kontroversi dan Masalah Proyek KCJB

3. Belitan Utang Kereta Cepat

Pemerintah Indonesia dan China sepakat biaya pembengkakan proyek KCJB mencapai US$1,2 miliar. Jika dirupiahkan, nilai tersebut setara dengan Rp18,02 triliun. Dengan adanya pembengkakan, total biaya proyek yang berlangsung sejak 2016 itu menembus US$7,27 miliar.

Permasalahan lain dari biaya pembangunan proyek KCJB ialah negosiasi suku bunga pinjaman yang yang belum final. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa pemerintah saat ini berupaya memfinalisasi negosiasi suku bunga yang sudah turun dari level 4% menjadi 3,4%. Suku bunga utang kereta cepat diharapkan dapat turun hingga ke level 2%.

"Suku bunga sudah turun dari 4%. Kita masih ingin lebih rendah lagi. Juga mengenai struktur penjaminan dan tenor tau jangka waktu, ini tinggal finalisasi," ungkapnya.

4. Keselamatan dan Kecelakaan Kerja

Tempat pembangunan kereta cepat ini sempat dinilai berbahaya bagi keselamatan pekerja proyek. Pada Maret 2020 lalu misalnya, proyek ini sempat berhenti akibat mengganggu kondisi Jalan Tol Jakarta–Cikampek dan Purwakarta–Bandung–Cileunyi. Pasalnya, saluran air yang mengalir di ruas tol tersebut tersumbat sehingga menimbulkan banjir dan bisa membahayakan pengendaranya. Sempat juga terjadi kebocoran pipa Pertamina di sekitar lokasi proyek yang dikabarkan langsung oleh warga setempat.

Kecelakaan kerja juga pernah terjadi pada tahun 2022 lalu yang menyebabkan dua korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka. Kecelakaan terjadi di Desa Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat 19 Desember 2022 sore. Kecelakaan kereta cepat diduga karena kereta mengalami anjlogan dan terpental keluar dari rel kereta.