India Targetkan Singapura Jadi Negara Utama Sumber Penanaman Modal Asing

Warta Ekonomi, Depok -

Dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, India merupakan salah satu negara tujuan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya.

Naushad Forbes, co-chairman di Forbes Marshall, perusahaan penyedia teknik uap dan konservasi energi terkemuka di India, menjelaskan bahwa India saat ini membidik Singapura sebagai negara utama sumber penanaman modal asing.

Ia menjelaskan, peluang investasi di India saat ini sedang terbuka sangat lebar, terutama dalam bidang energi hijau, pembangunan infrastruktur, dan juga pendidikan.

Baca Juga: Kenapa India Sangat Terbuka terhadap Inovasi Teknologi?

“Ada peluang investasi produktif di India yang sangat besar. India perlu berinvestasi. India harus berinvestasi sekitar 20-30 miliar dolar per tahun untuk infrastruktur, berbagai jenis infrastruktur, termasuk investasi energi hijau. Ada kebutuhan besar untuk investasi energi hijau dan perpindahan dari tenaga batu bara. Ada kebutuhan besar untuk investasi pada rel kereta api, pelabuhan, jalan raya, dan infrastruktur pendidikan. Ada banyak peluang dan ini adalah proyek yang memberikan keuntungan besar bagi investor,” kata Naushad, dikutip dari kanal Youtube Gita Wirjawan pada Selasa (13/6/2023).

Sementara itu, India saat ini sedang menjalin kerja sama intensif dengan dua perusahaan pendanaan asal Singapura, yaitu Government Investment Corporation (GIC) Singapore dan Temasek.

“Jadi peluangnya ada, masalahnya adalah bagaimana mendorong masyarakat. India telah bekerja sama sangat erat dengan dua pendanaan di Singapura, baik GIC Singapore maupun Temasek, mereka sangat aktif terlibat di India. Mereka memiliki investasi tinggi di India. Untuk itu, India harus menyambut dan membantu mereka bergerak lebih cepat. Jika India melakukan itu, mereka (Singapura) akan berinvestasi lebih banyak lagi dan menjadikan India sebagai prioritas mereka,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa India saat ini perlu berbenah dalam hal pemberlakukan kontrak dan penyelesaian perselisihan di tingkat pengadilan agar investor asing tidak ragu masuk ke India.

“Salah satu hal yang harus India lakukan adalah pemberlakuan kontrak dan percepatan penyelesaian perselisihan di pengadilan. Pada sistem pengadilan di India, ada ketimpangan dalam hal tersebut. Itu adalah hal yang harus lebih diperhatikan dan difokuskan karena hal tersebut menunjukkan daya tarik India sebagai tujuan investasi,” tukas Naushad.