Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelar Raker Kemenperin 2023, Menperin: Kinerja Manufaktur Ekspansif, tapi Cenderung Melambat

Gelar Raker Kemenperin 2023, Menperin: Kinerja Manufaktur Ekspansif, tapi Cenderung Melambat Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengadakan Rapat Kerja (Raker) Kemenperin tahun 2023. Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa raker ini menjadi agenda stategis untuk merumuskan dan mengevaluasi kinerja manufaktur berdasarkan Purchasing Manager Index (PMI) dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI).

Dalam hal ini, baik PMI maupun IKI kondisi industri Indonesia sejak awal tahun 2023 dalam kondisi ekspansif, tetapi cenderung mengalami perlambatan.

Baca Juga: Soroti Rendahnya Populasi Sapi Perah di Indonesia, Kemenperin: Pengaruhi Produksi Susu Sapi

"Di awal tahun 2023, PMI dan IKI pun sebenarnya pada kondisi ekspansif. Namun, tidak seekspansif tahun sebelumnya dan ada kecenderungan tumbuh melambat," kata Menperin saat membuka Raker Kemenperin, di Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Menurutnya, sejak Indonesia masuk ke dalam penilaian PMI pada tahun 2011, selama setahun penuh Indonesia selalu dalam ekspansi. Hal ini terjadi sejak 2022 selama 17 bulan berturut-turut.

"Pada perkembangannya, terdapat tiga nilai PMI yang mendekati angka 50 atau tidak terjadi ekspansi yang berarti. Salah satunya pada PMI bulan Mei 2023," kata Menperin.

Menperin Agus menjelaskan, beberapa faktor memengaruhi ekspansi manufaktur di Indonesia dan negara lainnya seperti faktor eksternal dan internal. Dalam hal ini, faktor eksternal disebabkan adanya resisi global tahun lalu yang diikuti dengan inflasi tertinggi yang terjadi pada triwulan ke-3 dan ke-4 pada tahun lalu.

Selain itu, kebijakan moneter seperti suku bunga, Quantitative Easing dan Tappering yang diambil The Fed untuk menyelamatkan perekonomian Amerika Serikat sebagai dampak pandemi.

"Kita ikuti perang Rusia-Ukrania ini di luar prediksi juga berkelanjutan yang menyebabkan terganggungnya rantai pasok," jelasnya.

Selain itu, kata dia, faktor domestik juga memengaruhi hal ini seperti momen hari raya dan faktor musiman, serta naiknya belanja domestik. "Yang perlu dipercepat juga misalnya berapa persen belanja domestik, kemampuan belanja masyarakat, dan bisa memanfaatkan momen-momen hari raya dan faktor musiman," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: