Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soroti Rendahnya Populasi Sapi Perah di Indonesia, Kemenperin: Pengaruhi Produksi Susu Sapi

Soroti Rendahnya Populasi Sapi Perah di Indonesia, Kemenperin: Pengaruhi Produksi Susu Sapi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Populasi sapi perah di Indonesia baru mencapai 592.897 ekor pada tahun 2022. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Putu Juli Ardika, mengatakan, dengan jumlah tersebut, produksi susu sapi yang dihasilkan mencapai 957,19 ribu ton.

Sementara itu, usaha peternakan sapi perah di Indonesia sendiri masih didominasi oleh usaha kecil.

Baca Juga: Kembangkan Produksi Susu dan Industri Sapi Perah, Kemenperin Gandeng PT Frisian Flag

"Para peternak ini rata-rata hanya memiliki satu sampai lima ekor sapi dengan pemeliharaan yang bersifat tradisional sehingga produktivitas sapi perah hanya menghasilkan 10 sampai 12 liter per ekor per harinya," kata Putu dalam paparannya saat konferensi pers bersama PT Frisian Flag Indonesia (FFI), di Gedung Kemenperin, Rabu (31/5/2023).

Putu menjelaskan rendahnya penghasilan dari usaha kecil ini membuat peternak tidak fokus dan cenderung memiliki kegiatan ekonomi lainnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Selain itu, sebaran tertinggi usia peternak sapi perah adalah 50-60 tahun. Kondisi ini akan mengancam masa depan peternakan sapi perah dan industri susu di Indonesia.

Menurutnya, rendahnya produksi susu di dalam negeri membuat Indonesia masih sangat tergantung pada impor bahan baku susu.

Saat ini hanya 20% bahan baku susu yang tersedia di dalam negeri sehingga 80% sisanya masih harus diimpor. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembenahan di hulu.

"Selain itu, pengembangan produksi susu segar juga dihadapkan pada terbatasnya lahan untuk kandang dan pakan hijauan, minimnya kepemilikan sapi perah peternak rakyat (2-3 ekor per peternak), biaya pembesaran (rearing) anakan sapi perah yang cukup mahal, kurangnya pemahaman peternak rakyat akan Good Dairy Farming Practices (GDFP), serta masih minimnya minat anak muda untuk menjadi peternak," jelasnya.

Baca Juga: Industri Susu Indonesia Masih Hadapi Tantangan, Greenfields Turun Tangan dan Ambil Peran

Dirinya menegaskan, jika pengembangan produksi susu dapat dimaksimalkan, maka sapi perah dapat menghasilkan susu sapi segar sebanyak 24 sampai 30 liter per ekor per harinya.

"Kita akan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pakannya dan mencoba membangun ekosistem untuk mendukung kegiatan ini," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: