Satuan pendidikan vokasi Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) merupakan pelopor penyelenggaraan pendidikan vokasi dual system di Indonesia, dan telah terbukti menjadi sekolah dan kampus vokasi yang unggul dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Penerimaan siswa dan mahasiswa baru tahun 2024 pada unit pendidikan vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian, diselenggarakan melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS), yang meliputi JARVIS Prestasi, JARVIS Mandiri dan JARVIS Bersama.
Baca Juga: Pengaturan Impor Tuai Sentimen Negatif, Kemenperin Ungkap Hal Ini!
Untuk Kegiatan JARVIS Prestasi dan JARVIS Mandiri diselenggarakan oleh masing-masing unit pendidikan. Sedangkan untuk JARVIS Bersama diselenggarakan secara bersama-sama dan dikoordinasikan oleh BPSDMI.
"Pada tahun 2024, kami menargetkan penerimaan siswa dan mahasiswa baru melalui JARVIS sebanyak 7.526 orang, atau meningkat 906 orang (13,7%) dibandingkan Tahun 2023 sebanyak 6.620 orang," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan kepada wartawan, dilansir Jumat (3/5).
Kuota JARVIS Tahun ini untuk SMK sebanyak 2.730 orang yang terdiri dari 876 orang (32,1%) Jarvis Prestasi, 1.292 orang (47,3%) JARVIS Mandiri dan 562 orang (20,6%) JARVIS Bersama.
Sedangkan pada Politeknik/Akademi Komunitas memiliki kuota JARVIS sebanyak 4.796 orang yang terdiri dari 1.296 orang (27%) Jarvis Prestasi, 1.798 orang (37,5%) JARVIS Mandiri dan 1.702 orang (35,5%) JARVIS Bersama.
Penyelenggaraan JARVIS Bersama dilaksanakan secara online melalui aplikasi yang telah dibangun oleh BPSDMI mulai dari pendaftaran, pelaksanaan ujian, hingga pengumuman yang dapat diakses melalui website jarvis.kemenperin.go.id.
Pendaftaran JARVIS Bersama tahun ini telah dibuka sejak tanggal 22 April yang lalu dan akan ditutup pada tanggal 31 Mei. Hingga tanggal 30 April, telah mendaftar sebanyak 1.328 orang untuk jenjang SMK, dan 2.136 Orang untuk Politeknik dan Akademi Komunitas.
Masrokhan, sebagaimana penugasan dari Menteri Perindustrian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pendidikan vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian, ada beberapa capaian sebagai berikut, Lulusan SMK dan Politeknik Kementerian Perindustrian Tahun 2023, saat ini serapannya tercapat mencapai 93,8%, yaitu dalam waktu lebih kurang 5-6 bulan sejak saat wisuda.
Mulai Tahun 2023 telah berjalan 5 kelas industri kerja sama dengan PT. Mayora di SMTI Padang, SMTI Makassar, dan SMTI Pontianak, serta 2 kelas Industri dengan PT. Krakatau Posco pada SMTI Yogya dan Politeknik Petrokimia Banten.
Pertukaran Mahasiswa Politeknik Kemenperin dengan Jepang sebanyak 4 orang, Beasiswa dan Magang Industri di RRT sebanyak 4 orang Prestasi siswa dan mahasiswa Tingkat Nasional dan Internasional di bidang Robotic, Sains, dan Olahraga, diantaranya Champion of Line Follower International Championship, World Robotic Center Competition 2024 di Malaysia, Juara 1 International Slowpitch Tournament, Medali emas Semarak Sains Nasional (SSN), dan berbagai prestasi membanggakan lainnya.
"Kami laporkan juga bahwa SMK SMTI Pontianak pada tahun ini akan mewakili Indonesia dalam World Skill Competition di Perancis, dan menjadi perwakilan Indonesia satu-satunya untuk cabang Industri 4.0," ungkapnya
Sementara itu, perolehan Akreditasi Institusi “Unggul” untuk Politeknik STTT Bandung, dimana di Indonesia hanya 6 Politeknik yang mendapatkan perolehan akreditasi ini.
Baca Juga: Mitigasi Pengaruh Konflik Timur Tengah, Kemenperin Siapkan Kebijakan Ini!
"Dan kami laporkan juga pada bulan April 2024 kemarin, kami telah menerima perolehan akreditasi unggul unt uk reakreditasi dua program studi pada Politeknik STMI Jakarta dan Politeknik ATI Makassar," ujarnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement