Kebebasan Berekspresi dan UU ITE sebagai Antisipasi Penyalahgunaan Teknologi Informasi

Dasar kebebasan berekspresi sendiri terdapat dalam Undang-Undang 1945 Pasal 28 F serta pasal 28E ayat (3) yang menyebutkan bahwa kebebasan berekspresi dalam berkomunikasi, memperoleh informasi, serta menggunakan saluran yang tersedia. Namun, terdapat pula aturan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai antisipasi penyalahgunaan teknologi informasi khususnya untuk memerhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat Indonesia.

Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Relawan TIK Provinsi Bali, Ni Kadek Dwi Febriani, mengatakan bahwa etika berinternet atau netiket sangat diperlukan pengguna internet. "Hindari konflik dengan mengimplementasikan netiket. Jangan mengunggah konten negatif dan menghindari hal yang menyinggung SARA, serta berpikir kritis terhadap informasi yang diterima," ungkapnya. 

Baca Juga: Etika Pelajar di Dunia Digital, Literasi Digital Kemenkominfo untuk Siswa di Bogor

Menurutnya, internet merupakan suatu kemudahan yang patut disyukuri, tapi bisa menjadi bencana jika salah menggunakannya. Selain itu, sikap dan perilaku di media digital akan mencerminkan siapa diri kita sehingga di mana pun berada, baik dunia maya atau dunia nyata, tetap harus menghormati aturan yang ada karena jika melanggar bisa terkena jerat UU ITE.

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.