Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aduh! Ambisi Besar Elon Musk Bawa Satelit Starlink-nya ke India Dijegal Orang Terkaya Asia

Aduh! Ambisi Besar Elon Musk Bawa Satelit Starlink-nya ke India Dijegal Orang Terkaya Asia Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang terkaya dunia, Elon Musk sangat ingin membawa broadband satelit Starlink miliknya ke India, tetapi miliarder itu menghadapi penolakan keras dari Mukesh Ambani, orang terkaya di Asia, yang menjalankan raksasa telekomunikasi India Reliance Jio.

Menyusul pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di AS, Musk mengatakan dia ingin meluncurkan Starlink di India yang bisa sangat membantu desa-desa terpencil yang tidak memiliki internet atau kekurangan layanan berkecepatan tinggi.

Namun, melansir India Times di Jakarta, Jum'at (23/6/23) Musk harus berselisih dengan ketergantungan masyarakat India dengan Ambani atas distribusi spektrum broadband satelit pemerintah.

Baca Juga: Curhatan Miris Adik Elon Musk, Ternyata Begini Rasanya Punya Kakak Miliarder!

Reliance tidak setuju dan menyerukan pelelangan dalam pengajuan publik kepada pemerintah. Mereka mengatakan penyedia layanan satelit asing dapat menawarkan layanan suara dan data dan bersaing dengan pemain telekomunikasi tradisional, sehingga harus ada pelelangan untuk mencapai level playing field.

Sebagai tanda persaingan yang semakin dalam, sumber industri dengan pengetahuan langsung mengatakan Reliance akan terus mendorong pemerintah India untuk melelang spektrum satelit dan tidak menyetujui permintaan perusahaan asing.

Taruhannya tinggi untuk Musk. Dorongan Musk datang setelah upaya tahun 2021 untuk meluncurkan Starlink di India bertentangan dengan regulator lokal karena menerima pemesanan tanpa lisensi, dan saat dia sedang dalam pembicaraan dengan India untuk mendirikan pabrik Tesla.

Untuk Ambani, menjaga persaingan asing dalam broadband satelit akan menjadi kesempatan lain. Reliance Jio miliknya telah memiliki 439 juta pengguna telekomunikasi, menjadikannya pemimpin pasar, dan 8 juta koneksi broadband kabel, pangsa pasar 25%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: