Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng Angkasa Pura 2, Pertamina Dukung Penanggulangan Keadaan Darurat Soekarno Hatta Into Plane Service

Gandeng Angkasa Pura 2, Pertamina Dukung Penanggulangan Keadaan Darurat Soekarno Hatta Into Plane Service Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam pengelolaan refueling pesawat udara terdapat potensi risiko drive away insiden. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk penanggulangan keadaan darurat di area Sisi Udara (Air Side), di Soekarno - Hatta Into Plane Services (SHIPS) membutuhkan bantuan sarana dan personel dari unit Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) Bandara Soekarno Hatta.

Dukungan ARFF itu kemudian dituangkan dalam Letter of Operational Coordination Agreement (LOCA) Penanggulangan Keadaan Darurat Sarana dan Fasilitas SHIPS yang telah ditandatangani pada Rabu (26/7/2023) oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat dan Executive General Manager Angkasa Pura 2 KCU Bandara Internasional Soekarno Hatta, sebagai suatu kesepakatan mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing entitas dalam menangani kondisi darurat di lokasi SHIPS.

Baca Juga: IHSG Terapresiasi 0,04% pada Pembukaan Sesi Pertama Hari Ini

Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Deny Djukardi, mengatakan kerja sama ini dapat meningkatkan keahlian dan kompetensi pekerja SHIPS dengan dilakukannya latihan penanggulangan keadaan darurat bersama ARFF.

Executive General Manager Angkasa Pura 2 KCU Bandara Internasional Soekarno Hatta, Dwi Ananda Wicaksana, menerangkan bandara Soekarno Hatta merupakan objek vital negara yang berdampak internasional dan mempunyai kekuatan armada maupun personel, baik di sisi udara maupun di luar sisi udara dalam penanganan keadaan darurat, sehingga Angkasa Pura 2 KCU Bandara Internasional Soekarno Hatta menyambut baik kerjasama ini bisa meningkat sampai LOCA.

Operation Head SHIPS, Ridwan, menjelaskan SHIPS memiliki berbagai risiko dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya seperti drive away insiden yang berdampak terhadap tumpahan Avtur dan kerusakan bagian receptacle pesawat, insiden api, cidera, dan fatality sehingga diperlukan kerja sama dengan ARFF sebagai upaya mitigasi dan bantuan dalam menghadapi kondisi darurat.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, mengungkapkan, pada pokok kesepakatan LOCA, memuat mengenai 9 hak dan kewajiban SHIPS serta 6 hak dan kewajiban Angkasa Pura 2.

"Termasuk di dalam Ruang Lingkup Kesepakatan ini, membentuk Tim Tanggap Darurat, melakukan koordinasi dan rencana latihan bersama dan pelaksanaan penanggulan keadaan darurat," ujar Eko.

Baca Juga: Utang Bersih Pertamina Geothermal Energy Turun Signifikan di Semester Pertama 2023

Kesehatan, keselamatan, dan pengelolaan lingkungan menjadi perhatian utama dari semua kegiatan Pertamina Patra Niaga dan terus berupaya meminimalisir dan menghilangkan dampak kontraproduktif yang ditimbulkan oleh operasi yang sedang berlangsung dan yang direncanakan oleh Perusahaan.

Untuk informasi mengenai produk, layanan dan program Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: