Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasdem Khawatir Tak Ada Suara Tambahan Jika Duet Anies-AHY Tercipta

Nasdem Khawatir Tak Ada Suara Tambahan Jika Duet Anies-AHY Tercipta Kredit Foto: Instagram/Agus Harimurti Yudhoyono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie (Gus Choi) mengaku khawatir jika Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024 nanti.

Pasalnya, kata Gus Choi, AHY memiliki elektabilitas yang beririsan dengan suara Anies Baswedan dalam beberapa hasil survei. Dia mengaku khawatir pasangan Anies-AHY sama sekali tidak menambah suara di Pilpres 2024 nanti.

"Hasil survie juga, suara AHY yang lumayan (besar) dalam survie untuk jadi cawapres, itu suaranya beririsan dengan suara Anies. Jadi dikhawatirkan tidak menambah suara," kata Gus Choi saat dihubungi, Sabtu (12/8/2023).

Sementara kader yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), tidak memiliki elektabilitas yang signifikan di papan survei cawapres. Meski begitu, Gus Choi menilai tokoh NU kerapkali diasumsikan memiliki potensi besar untuk menambah suara pemilih.

"Dari NU belum siginfikan dalam survie untuk cawapres, tapi diasumsikan punya potensi besar yang bisa digerakkan untuk nambah suara," katanya.

Kendati demikian, Gus Choi menilai kurangnya tingkat keterpilihan kader NU sebagai cawapres bukan karena tidak memiliki kualitas yang mempuni. Menurutnya, hal itu disebabkan karena belum ada kader NU yang diumumkan sebagai cawapres secara terbuka.

"Sekarang potensi (keterpilihan kader NU) masih tidur karena belum ada figur yang dinyatakan cawapres secara terbuka," jelasnya.

Gus Choi menuturkan, kader NU memiliki basis besar di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan survei yang dikutipnya, penduduk Muslim di Indonesia yang mengaku bagian dari warga NU dengan angka 52 persen. 

Sementara Indonesia sendiri, kata Gus Choi, berjumlah 270jt dengan 90 persen penduduk beragama Muslim. Dia menuturkan, sebagian dari penduduk muslim NU itu tergabung dalam Partai Kebangkitan Bangsa (10 persen) dan Partai Persatuan Pembangunan (5 persen).

"Idealnya menang semua wilayah (dimenangkan). Calon dari NU bukan berarti hanya Jatim dan Jateng, ya seluruh indonesia. NU menyebar seluruh Indonesia," jelasnya.

Berdasarkan hal tersebut, Gus Choi menegaskan bahwa KPP mesti membuka diri pada figur-figur NU. Apalagi, kata dia, partai mitra KPP memiliki suara pemilih yang tidak merata di seluruh Indonesia.

Gus Choi sendiri menilai, Putri Presiden ke-4 Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, memiliki kapasitas baik sebagai cawapres dibanding AHY lantaran Yenny Wahid merupakan kader dari NU.

"Anies-Yenny justru lebih top markotop karena koalisi ini akan ada tambahan dukung dari Nahdliyyin," tegasnya.

Gus Choi mengaku ragu dengan kekuatan tambahan memenangkan Anies Baswedan jika cawapres juga dipilih dari salah satu partai mitra koalisi. Seandainya diputuskan cawapres dari koalisi yang sama, dia menilai kemenangan akan sulit diraih.

"Kalau Wapres diambil dari internal koalisi, darimana tambahan suara? Suara hanya dari 3 partai; NasDem, PKS dan Partai Demokrat. Tidak mungkin bisa memenangkan pertarungan," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: