Sri Mulyani 'Pinjamkan' Pahala Mansury ke Retno untuk Emban Tugas Jaga Diplomasi Ekonomi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kerja sama antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) guna mendukung diplomasi ekonomi dapat mengharumkan wibawa RI di mata dunia.

Sri Mulyani lalu menyinggung Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansury yang pada tahun ini baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Wamenlu baru dan ditunjuk oleh Menlu Retno Marsudi untuk menjaga diplomasi ekonomi RI.

Baca Juga: Wanti-wanti Investasi Harus Melek Literasi, Sri Mulyani Punya Jurus Ini agar Tak Kena Tipu

"Ini menjadi inspirasi kita untuk mari bekerja sama, apalagi sekarang ada Pak Pahala yang 85% (pengalamannya di bidang keuangan) dan (lebih condong) ke Kemenkeu kayaknya. Jadi, saya pinjamkan Pak Pahala ke Bu Retno, Kemenlu," ujar Sri Mulyani, di Kantor Kemenlu RI, Senin (14/8/2023).

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, Retno dapat mengandalkan dirinya yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu untuk urusan diplomasi. "Dari Kemenkeu kayaknya ya jadi saya pinjamkan pak Pahala ke Kemenlu. Bu Menlu punya saya, yang 85% berurusan dengan diplomasi," pungkasnya.

Pasalnya, Sri Mulyani bercerita, pada saat bertugas di Bank Dunia, dirinya masuk ke dalam jajaran diplomat yang menjadi 'mata dan kaki' Indonesia di mata dunia.

"Saya sebenernya masuk ke jajaran diplomat karena waktu saya di Bank Dunia saya masuk sebagai jajaran diplomat. Jadi ibu Menlu boleh menganggap saya sebagai anak buahnya. Once a diplomat forever a diplomat. Bener ya kayak gitu," tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pahala Mansury mengatakan, kolaborasi antara Kemenlu dengan Kemenkeu merupakan langkah paling konkret dalam mendorong diplomasi ekonomi.

"Kemenlu dan Kemenkeu dapat tukar-menukar informasi sehingga bisa diperoleh pemahaman yang sama mengenai perkembangan ke depannya ataupun juga seperti misalnya kita memiliki upaya untuk bisa mendorong adanya diplomasi ekonomi," tandasnya.