Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wanti-wanti Investasi Harus Melek Literasi, Sri Mulyani Punya Jurus Ini agar Tak Kena Tipu

Wanti-wanti Investasi Harus Melek Literasi, Sri Mulyani Punya Jurus Ini agar Tak Kena Tipu Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pentingnya memahami literasi keuangan ketika melakukan investasi bagi masyarakat terutama anak muda seperti milenial dan generasi z.

Sri Mulyani menegaskan, masyarakat harus mengerti fundamental dari instrumen investasi yang dipilih sehingga dapat menurunkan potensi kerugian hingga penipuan.

Baca Juga: Suku Bunga The Fed Naik, Investasi Saham dan Obligasi Akan Paling Bergairah

"Karena orang yang mau mengambil atau menarik uang Anda untuk diinvestasikan, mereka pasti cerita yang bagus-bagus. And that’s why you need to be literate," ungkapnya, dalam Pembukaan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) 2023, Senin (14/8/2023).

"Dia mau cerita apa saja karena yang diincar uang Anda untuk investasi atau untuk ditipu tadi. Jangan lihat mukanya, lihat angkanya, lihat datanya, lihat fundamentalnya," imbuhnya.

Sri Mulyani mengungkapkan, sebanyak 85% masyarakat sudah menggunakan jasa keuangan, baik itu melakukan transaksi seperti menabung dan berinvestasi. Namun, literasi keuangannya masih sekitar 50% saja.

"Ini berarti banyak masyarakat kita yang sudah menggunakan jasa keuangan, tapi literasinya baru 50 persen. Itu adalah suatu PR buat kita semuanya," ujar dia.

Untuk itu, Sri Mulyani mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk memahami fundamental dari masing-masing instrumen investasi, termasuk ketika akan berinvestasi ke obligasi pemerintah, yaitu surat berharga negara (SBN).

Masyarakat dapat mempelajari fundamental SBN dengan membaca kondisi perekonomian dan keuangan Indonesia yang datanya dapat dilihat dalam rilis APBN KiTa setiap bulannya.

"Baca APBN, tiap bulan kami laporkan. APBN-nya sehat enggak, bagus enggak, sesuai atau enggak. Ekonomi kita bagus, berarti saya percaya. Kita harus terbiasa membaca fundamental," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: