Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muncul Varian Baru Covid-19 ‘Pirola’, Indonesia Wajib Waspadai Kemungkinan Picu Krisis Ekonomi Baru

Muncul Varian Baru Covid-19 ‘Pirola’, Indonesia Wajib Waspadai Kemungkinan Picu Krisis Ekonomi Baru Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemunculan varian baru Covid-19 yang dikenal sebagai Pirola (BA.2.86) telah menarik perhatian ilmuwan dan masyarakat global. Varian ini sering disebut sebagai "Pirola" di media sosial.

Pakar Kebijakan Publik UPN Jakarta, Achmad Nur Hidayat menilai munculnya varian baru ini telah memberikan dampak pada sektor kesehatan dan ekonomi di seluruh dunia. Perlu diingat bahwa pandemi Covid-19 sebelumnya telah memberikan tekanan yang signifikan pada ekonomi global.

"Kemunculan varian baru seperti Pirola dapat memperburuk krisis ekonomi yang sudah ada, terutama jika diperlukan langkah-langkah pembatasan yang lebih ketat untuk mengendalikan penyebaran varian ini," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga: Subsidi Kendaraan Listrik: Prioritas Salah di Tengah Krisis Ekonomi Rakyat

Achmad pun memberikan saran agar Pemerintah Indonesia menerapkan langkah-langkah penting, seperti meningkatkan inspeksi dan pemantauan, transparansi informasi, dan menjalin kerja sama internasional, untuk mencegah potensi ancaman varian baru Covid-19, Pirola.

"Pertama, Indonesia perlu secara aktif meningkatkan pengujian dan pengawasan terhadap utase virus, termasuk pengurutan genom agar dapat mendeteksi varian baru dengan cepat," ungkapnya.

Selanjutnya, pemerintah harus memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang perkembangan varian baru, risiko yang ditimbulkan, dan tindakan yang diambil untuk merespons situasi tersebut.

Indonesia pun harus menjalin kerja sama internasional untuk berbagi informasi dan sumber daya dalam upaya pengendalian varian baru, termasuk penelitian dan pengembangan vaksin dan obat-obatan.

Dalam menghadapi ancaman varian baru Covid-19, Pirola, lanjut Achmad, penting bagi Indonesia  untuk tetap waspada dan proaktif dalam mengambil langkah-langkah pencegahan. Ini mencakup peningkatan pengujian dan pemantauan, berbagi informasi secara transparan kepada masyarakat, dan menjalin kerja sama internasional untuk mengatasi tantangan ini.

"Dengan demikian, upaya bersama dalam menghadapi varian baru ini tidak hanya akan melindungi kesehatan masyarakat, tetapi juga akan memitigasi dampak potensinya pada ekonomi global," tukas CEO Narasi Institute ini.

Asal tahu saja, varian BA.2.86 ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan para ahli karena memiliki sejumlah mutasi yang signifikan, berbeda dari varian omicron yang mendominasi tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: