- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bagaimana Kinerja Keuangan Delta Dunia Makmur pada Paruh Pertama 2023?
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) akhirnya melaporkan kinerja keuangan perusahaan selama periode enam bulan pertama di tahun 2023. Berdasarkan keterangan pers yang dipublikasikan secara resmi, dikabarkan bahwa perusahaan tersebut mencatatkan penurunan laba hingga 13% menjadi US$5 juta atau setara dengan Rp77,63 miliar.
Salah satu hal yang diduga menjadi penyebab menukiknya perolehan keuntungan perusahaan adalah meningkatnya pendanaan sebagai akibat dari meroketnya London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR). Kendati demikian, pendapatan Delta Dunia Makmur tetap melejit 19% ke angka US$0,86 miliar atau setara dengan Rp13,35 miliar.
Baca Juga: Hary Tanoe Bangga, Laba Bank MNC Naik 13,89% per Juni 2023!
Selain itu, perlu diketahui bahwa kinerja operasional perusahaan mampu menunjukkan performa yang kuat sebab sepanjang paruh pertama tahun ini, Delta Dunia Makmur sanggup menghasilkan 286 juta bank cubic meter (bcm), meningkatkan volume overburden (OB) sebesar 10%, dan mencetak 42 juta metrik ton (MT) batu bara. Oleh sebab itu, EBITDA perusahaan juga melompat 7% ke angka US$175 juta atau setara dengan Rp2,71 triliun.
Direktur Delta Dunia Makmur, Dian Andyasuri, menyampaikan, terlepas dari besarnya tantangan industri, perusahaan yang dipimpinnya tetap sanggup mempertahankan marjin yang kuat meski harus susut 3%.
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh adanya tekanan inflasi dalam operasional perusahaan di Indonesia. Akan tetapi, sebaliknya, kegiatan operasional perusahaan di Australia justru bisa mempertahankan persentase marjinnya walaupun harus menghadapi peningkatan biaya dari kontrak baru.
Baca Juga: PTBA Raih Laba Bersih Rp2,8 T pada Semester I-2023, Ini Strategi Grup MIND ID
"Di tengah tantangan yang berat, kami tidak hanya berhasil melewati badai tetapi juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Kinerja perusahaan pada semester pertama tahun 2023 mencerminkan transformasi bisnis utama kami, seiring dengan upaya diversifikasi sumber pendapatan. Kami mencapai perubahan signifikan dalam komposisi pendapatan kami, dengan batu bara metalurgi dan infrastruktur berkontribusi sebesar 18%, menandai langkah signifikan untuk mengurangi proporsi pendapatan yang berasal dari produksi batu bara termal, yang sekarang mencapai 82%,” ungkapnya dalam keterangan pers, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement