Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Berwisata Melalui Ekosistem Digital Untuk Wisata Berkembang

Transformasi Berwisata Melalui Ekosistem Digital Untuk Wisata Berkembang Kredit Foto: OYO
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pariwisata di Indonesia memegang peran sentral dalam pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Berbagai upaya untuk menghidupkan sektor pariwisata membuahkan hasil yang menggembirakan.

Pada tahun 2022, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) melampaui target yang ditetapkan. Kemenparekraf mencatat bahwa pada tahun 2022, terdapat 5,5 juta kedatangan wisman, jauh melebihi target sebelumnya yang hanya berada di kisaran 1,8-3,6 juta kedatangan.

Di sisi lain, pergerakan wisnus mencapai 800 juta perjalanan, melewati target sebelumnya sebesar 550 juta perjalanan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan bahwa pencapaian gemilang sektor pariwisata pada tahun 2022 mendorong Kemenparekraf untuk menggandakan target kunjungan pada tahun 2023.

Industri ini kian berada di puncak melalui inovasi teknologi yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, dan memberikan dampak besar pada industri ini. Revolusi teknologi membawa inovasi dan perubahan signifikan dalam cara kita melakukan perjalanan dan menjelajahi destinasi wisata, terutama di Indonesia.

Baca Juga: Pengembangan Pariwisata Berkearifan Lokal, Wapres Ma'ruf Dukung Sulteng Jadi Negeri Seribu Megalit

Memanfaatkan Kekuatan Wawasan Berbasis Data

Masa depan teknologi di sektor perhotelan Indonesia akan berpusat pada wawasan berbasis data. Melalui kekuatan wawasan berbasis data, penyedia akomodasi akan memanfaatkan data tamu dalam jumlah besar untuk menciptakan pengalaman yang personal.

Algoritma Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) akan menganalisis preferensi dan perilaku tamu, membantu penyedia akomodasi dalam menawarkan fasilitas yang disesuaikan, dari merekomendasikan destinasi wisata lokal, jenis kamar, fasilitas, hingga preferensi makanan yang mendukung kebutuhan diet para wisatawan, memastikan tamu mendapatkan pengalaman terbaik.

Teknologi juga akan membantu pemilik hotel memaksimalkan pendapatan mereka. OYO memperkenalkan program harga dinamis bagi mitra hotelnya, menentukan harga kamar berdasarkan faktor-faktor seperti tingkat hunian saat ini, sejarah tingkat hunian, dan durasi pemesanan.

Hal ini memastikan bahwa harga kamar dapat bersaing secara kompetitif dan dapat dijual dengan harga yang tepat untuk memaksimalkan pendapatan. Data menunjukkan bahwa hal ini membantu mitra hotel memperoleh pendapatan hingga 30% lebih banyak.

Menjelajahi Cakrawala Baru

Industri pariwisata telah menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat di banyak negara. Wisatawan dari seluruh dunia mencari pengalaman baru dan destinasi yang unik. Namun, sering kali ada potensi wisata yang tersembunyi di daerah-daerah yang belum terjamah.

Di sinilah peran digitalisasi memainkan peran penting dalam membuka peluang wisata daerah yang tersembunyi, menghubungkan wisatawan dengan destinasi yang belum banyak diketahui.

Destinasi super prioritas di Indonesia seperti Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), Danau Toba Sumatera Utara, Likupang Sulawesi Utara, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Borobudur Jawa Tengah digadang-gadang akan menjadi daya tarik baru pariwisata Indonesia untuk mendatangkan kunjungan wisatawan berkualitas dari seluruh dunia.

Keunikan budaya, alam, dan sejarahnya akan memperoleh manfaat yang signifikan dari integrasi teknologi dalam aspek manajemen dan promosi pariwisata. Contohnya, melalui teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).

Dengan dukungan AR, wisatawan dapat mempelajari lingkungan sekitar destinasi wisata secara lebih mudah dan detail, sementara teknologi VR memungkinkan pengguna untuk benar-benar merasakan berada di destinasi wisata. Teknologi ini sangat cocok untuk promosi dan pemasaran, menjadikan destinasi lebih menarik dan mendidik, serta memberikan pengalaman teknologi imersif kepada para wisatawan.

Memberikan Kenyamanan

Kenyamanan adalah hal utama yang dicari oleh wisatawan. Teknologi mutakhir terbukti membantu wisatawan membuat pemesanan menjadi lebih mudah. OYO, sebagai platform akomodasi terkemuka melalui aplikasi mobile dan situs web yang mudah digunakan, juga telah mengubah pengalaman pemesanan bagi wisatawan.

Dengan mudah, para wisatawan dapat menelusuri beragam properti OYO dengan gambar beresolusi tinggi, membaca ulasan tamu, melakukan reservasi yang aman, dan memilih pembayaran hanya dalam hitungan menit.

Proses yang efisien ini telah menarik wisatawan untuk membantu properti meningkatkan keuntungan, serta secara luas memberikan manfaat bagi seluruh aspek industri. Tak hanya itu, dengan adanya teknologi dan aplikasi penerjemah, juga membantu wisatawan asing untuk mengurangi hambatan dan kesenjangan komunikasi berbahasa, sehingga mereka dapat lebih mudah berkomunikasi dengan penduduk lokal.

Menciptakan Lapangan Kerja untuk Masa Depan yang Lebih Baik

OYO telah berhasil memanfaatkan potensi teknologi dengan bermitra bersama pemilik hotel kecil dan independen di seluruh Indonesia, membawa mereka ke dalam ekosistem digital. Kolaborasi ini telah memberdayakan pengusaha lokal, memperluas pilihan akomodasi, dan meningkatkan pariwisata di destinasi-destinasi baru.

Pertumbuhan teknologi di industri perhotelan Indonesia tidak hanya menguntungkan para tamu dan bisnis, tetapi juga menciptakan peluang kerja. Seiring dengan semakin banyaknya hotel yang mengadopsi alat dan sistem digital, terdapat permintaan yang semakin meningkat akan tenaga profesional yang terampil di berbagai bidang seperti pemasaran digital, analisis data, dan dukungan TI. Tren ini berkontribusi pada peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: SDM Pariwisata Pegang Peran Penting dalam Pengembangan Desa Wisata

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: