Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Atasi Backlog Perumahan, Bank BTN Edukasi Santri Jadi Developer

Atasi Backlog Perumahan, Bank BTN Edukasi Santri Jadi Developer Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Semarang -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu keberlanjutan program pembangunan rumah layak huni khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pondok Pesantren menjadi salah satu instansi yang digandeng Bank BTN untuk menjaga keberlanjutan pembangunan rumah rakyat.

“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai 36.000. Alumni pondok pesantren berpotensi menjadi pemain di sektor perumahan rakyat,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu saat menghadiri Pembukaan Pelatihan BTN Santri Developer di Pondok Pesantren Edi Mancoro di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023).

Nixon mengatakan, agar para alumni pondok pesantren bisa menjadi developer yang handal, maka Bank BTN bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama Circle mengadakan pelatihan BTN Santri Developer yang sudah berlangsung sejak tahun 2020. Saat ini pelatihan BTN Santri Developer telah memasuki batch 3 dengan jumlah lulusan mencapai 1.116 orang. Baca Juga: Sektor Properti Dapat Insentif dari Jokowi, Begini Dampaknya bagi Bank BTN

“Tujuan dari BTN Santri Developer adalah guna memberikan edukasi mengenai dunia bisnis properti kepada para santriwan/santriwati alumni pondok pesantren binaan Nahdlatul Ulama. Selain itu edukasi juga merangkul peserta dari organisasi pemuda lintas agama yang diharapkan dapat mendorong lahirnya entrepreneur handal di bidang properti yang ke depannya dapat menjalin kerja sama dengan Bank BTN, baik lending maupun funding,” katanya.

Nixon mengungkapkan, alumni BTN Santri Developer saat ini telah membentuk Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU) yang berdiri pada tanggal 8 Februari 2022. Adapun gebrakan pertama, beberapa alumni yang tergabung dalam ASANU tersebut, berhasil mengakuisisi sebuah perumahan di daerah Banjarnegara dan mengembangkan perumahan tersebut. 

“ASANU juga berencana untuk membuat beberapa project perumahan di daerah lain, seperti di Wonosobo, Kajen, Magelang Malang, serta Solo dan rencana untuk mengakuisisi beberapa project yang ada di Bank BTN dengan rata-rata luasan proyek sekitar 5 hektare,” jelasnya.

Lebih lanjut Nixon menuturkan, Bank BTN terus berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat secara nasional. Sejak 1976 sampai dengan saat ini, Bank BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 5,2 juta unit atau senilai Rp409,03 triliun baik melalui pembiayaan perumahan subsidi, non subsidi maupun pembiayaan perumahan syariah. 

Selain itu Bank BTN juga berfokus pada penyaluran sektor informal. Selama 5 tahun terakhir, Bank BTN telah menyalurkan sebanyak 132.841 unit atau senilai Rp21,91 triliun khusus sektor informal yang tersebar diberbagai pekerjaan, diantaranya; penyaluran pembiayaan perumahan kepada marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya

“Sektor perumahan, terutama pada segmen perumahan sederhana memberikan dampak multiplier yang sangat besar kepada 185 sub-sektor pendukung perumahan dan turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan,” papar Nixon.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Edi Mancoro, Muhammad Hanif menyampaikan, pihaknya sangat mendukung penuh program yang dilakukan oleh Bank BTN. Lewat program pelatihan ini santri diharapkan menjadi pengembang yang baik dan punya akhlak yang mulia, yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Kami menyambut dengan baik karena untuk meningkatkan life skill. Para santri tidak hanya dibekali ilmu agama saja, namun juga ilmu yang membuat mereka mampu bertahan di masa datang, bisa survive, bisa megembangkan diri menjadi manusia yang lebih baik dan tentunya berdampak baik ke masyarakat," ungkapnya. Baca Juga: Gandeng USU, BTN Lebarkan Sayapnya di Sumatera Utara

Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Perhutanan Sosial NU Circle, Alip Purnomo menambahkan, program pelatihan Santri Developer ini akan terus dilakukan untuk sebagai langkah mengembangkan SDM santri yang mandiri dan lebih unggul.

"Program ini tentunya untuk pengembangan sumber daya manusia, santri pada dasarnya sudah diajarkan kemandirian, nah ini kita sempurnakan dengan program yang berkolaborasi dengan perusahaan, berbagai partner lain dari pemerintah dan swasta," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: