AI dan Aset Dunia Nyata Jadi Sorotan Utama dalam Diskusi Investor, Kok Bisa?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring dengan kemajuan di berbagai negara dalam mendorong perluasan sektor kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), data pasar dari Santiment mengindikasikan, adanya peningkatan obrolan di kalangan investor dan pedagang kripto (trader) mengenai potensi aset dunia nyata dan AI.

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Kamis (2/11/2023), di saat yang sama, diskusi mengenai harga mata uang kripto telah berkurang karena kinerja pasar sideways dalam waktu lama, meskipun ada sentimen berkembang seputar Bitcoin (BTC) yang mencapai US$40.000 (Rp636 juta).

Menurut Santiment, pergeseran sentimen pasar terkait harga BTC ini dapat menjadi indikator positif bagi para investor.

Baca Juga: Artificial Intelligence Center Indonesia: Kenalkan dan Kembangkan AI Bersinergi dengan Pendidikan

Data Santiment mengungkapkan pola yang dapat dilihat, yang menunjukkan tingkat minat pencarian pada dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF) tetap relatif sederhana meskipun ada kenaikan harga BTC.

Sebaliknya, volume pencarian untuk topik-topik, termasuk Indeks Harga Konsumen (CPI), stablecoin PayPal USD (PYUSD), drama Curve Finance, serta pasar bull dan bear, menunjukkan tingkat keterlibatan lebih rendah dibandingkan dengan diskusi mengenai AI dan aset dunia nyata. Data ini menyoroti semakin pentingnya AI dan aset dunia nyata sebagai titik fokus yang muncul di arena keuangan dunia.

Selain itu, token mata uang kripto yang digerakkan oleh AI mengalami lonjakan harga yang substansial.

Ditambah lagi, terdapat keterlibatan perusahaan teknologi global besar seperti Google, Microsoft, dan Anthropic dalam investasi AI. Mereka bersama-sama mendorong pertumbuhan dan perkembangan AI, yang telah mendorong investor untuk mempertimbangkan kembali pilihan investasi mereka.

Karena bisnis di seluruh dunia semakin beralih ke AI dan aset dunia nyata, lonjakan percakapan terkait dengan AI telah membayangi lanskap harga mata uang kripto.

Baca Juga: Berikut 12 Kripto untuk Staking Terbaik pada 2023 Versi Para Ahli

Istilah AI juga telah masuk ke kamus Collins – penerbit kamus Bahasa Inggris sejak lama – sebagai kata tahun 2023 ini. Collins mencatat, AI telah disaksikan sebagai kemajuan substansial dan diskusi yang meluas pada tahun 2023, dan mendapatkan reputasi sebagai "revolusi teknologi signifikan berikutnya."

Berkenaan dengan itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif pada 30 Oktober yang menetapkan standar baru untuk keselamatan dan keamanan AI.

Perintah ini menggabungkan janji keamanan AI dari 15 pemimpin industri, yang mencakup 6 prinsip inti seputar penanganan implementasi etika AI di pemerintahan, langkah-langkah privasi warga negara, dan perlindungan data konsumen.