Diversifikasi Sumber Pangan, Millet Mulai Digelorakan!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal dalam sesi diskusi panel rangkaian Festival Millet mengungkapkan berbagai kebijakan dan strategi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia melalui Badan Pangan Nasional dalam memperkenalkan dan mendorong masyarakat mengonsumsi millet sebagai pangan alternatif sumber karbohidrat. 

Millet tengah digadang-gadang akan menjadi sumber pangan baru karena memiliki kontribusi besar dalam menghadapi krisis pangan karena menjadi sumber pangan sehat yang terjangkau dan dapat dibudidayakan di iklim yang kurang baik dan lahan kering dengan input pertanian yang minimal.

Baca Juga: Ketimpangan Indonesia Makin Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Beber Hal Mencengangkan!

“Selain regulasi tentang penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal, NFA juga terus gencar melakukan promosi, edukasi, sosialisasi dan kampanye serta mendorong dan membina industri pangan untuk menggunakan millet sebagai bahan baku produk,” jelasnya, dalam pembukaan ASEAN-India Millet Festival 2023, Jakarta (23/11). 

Dalam kesempatan yang sama Duta Besar India untuk ASEAN Jayant N. Khobragade menyampaikan festival millet ini sebagai salah satu implementasi dari pertemuan ASEAN - India Summit 2023 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 7 September 2023 di Jakarta. 

Didapati salah satu poin penting dari pertemuan tersebut yakni menyepakati komitmen pemimpin ASEAN dalam penguatan ketahanan pangan dan gizi menghadapi ancaman krisis. 

Di sisi lain Badan Pangan Nasional (NFA) memegang peranan penting dalam upaya mencapai ketahanan pangan dan mendorong penganekaragaman pangan berbasis pangan lokal, termasuk millet. 

Badan Pangan Nasional juga terus melakukan berbagai upaya penganekaragaman pangan, termasuk dalam hal ini mengangkat potensi millet sebagai pangan sumber karbohidrat. 

Baca Juga: Anies Baswedan: Ketimpangan dan Ketidakadilan Adalah Potret Indonesia saat Ini

Adapun beberapa jenis millet yang terdapat di Indonesia, antara lain foxtail millet di Jawa, Sulawesi, dan Maluku (hotong), barnyard millet di Sumbawa dan Sulawesi, finger millet di Sumatera dan Jawa, proso millet di Flores, dan sorghum di Nusa Tenggara.