Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Semringah Chery Realisasikan Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Airlangga Semringah Chery Realisasikan Produksi Mobil Listrik di Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik komitmen PT Chery Motor Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor yang akan merealisasikan produksi kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia. Kontribusi tersebut akan turut bermanfaat dalam pengembangan industri otomotif yang bertransformasi menuju era elektrifikasi dan ekosistem ramah lingkungan.

Dia berharap dengan dimulainya produksi perdana mobil listrik Omoda E5 ini akan dapat mendiversifikasi jenis mobil listrik di Indonesia dan memberikan alternatif pilihan yang lebih banyak bagi konsumen.

“Saya juga berharap kepada Chery Indonesia untuk mempertimbangkan produksi mobil listrik di Indonesia sebagai basis ekspor, antara lain untuk market Vietnam, Filipina, dan Australia. Karena ekosistem EV dan baterai sudah lengkap di sini, sehingga Indonesia cukup efisien sebagai produsen EV untuk pasar global. Maka itu, kami tunggu launching produknya, dan investasi lanjutan juga ditunggu Pemerintah,” kata Airlangga dalam acara Seremoni Produksi Perdana Omoda E5 di kota Bekasi, Jawa Barat, akhir pekan kemarin.

Dengan produk yang sudah menggunakan local content mencapai 40%, Dia berharap Chery akan dapat penetrasi ke market lebih cepat dengan fasilitas fiskal dari Pemerintah. Baca Juga: Hadir di Medan, Mobil Chery Optimis Targetkan Penjualan 100 Unit Per Bulan

Sebagaimana diketahui, beberapa insentif telah dikeluarkan Pemerintah untuk mempercepat implementasi KBLBB di Indonesia, di antaranya yakni insentif bantuan untuk KBLBB roda dua baru dan konversi senilai Rp7 juta, kemudian insentif PPN-DTP untuk mobil dan bus listrik dengan nilai TKDN minimal 40% akan diberikan insentif PPN sebesar 10% untuk mobil listrik dan untuk bus listrik dengan TKDN lebih dari 20%-40% diberikan insentif PPN sebesar 5%.

Dalam kesempatan terpisah, Head of Brand PT Chery Sales Indonesia (CSI), Rifkie Setiawan, memandang bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia semakin bergairah seiring dengan minat yang semakin tinggi dan kesadaran masyarakat akan kendaraan ramah lingkungan.

"Melihat minat yang mulai tinggi tidak ada alasan untuk kita menunda produksi dan penjualan EV di Indonesia," kata Rifkie saat ditemui dalam diskusi Forum Wartawan Otomotif (Forwot), baru-baru ini.

Buktinya, lanjut Dia, saat diperkenalkan dalam acara GIASS 2023 di Bandung, sudah ada 400 SPK untuk Cherry Omoda E5 yang diproduksi di dalam negeri tersebut. "Kita sudah mulai produksi mulai bulan ini, kita berharap bisa memenuhi yang 400 SPK itu di bulan Januari 2024 atau di kuartal I 2024," paparnya.

Mengamini Menko Airlangga, selain untuk pasar domestik, Rifkie bilang, Chery Omoda E5 rencananya juga akan diekspor keluar negeri guna memenuhi pasar Asia. Selain itu, dimulainya produksi Omoda E5 sebagai langkah penting Chery dalam mendukung transisi energi hijau yang terus digalakkan pemerintah.

"Nanti akan mengcover market di Asia itu sendiri. kita berencana akan mengekspor ya selain main di domestik sendiri. Kita sudah menginvestasikan Rp250 miliar untuk mendukung proses TKDN kita, dan kita sudah siap produksi," cetusnya.

Adapun pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin masif ke depannya seiring mengalirnya investasi dari pabrikan kendaraan listrik. Hingga awal Kuartal IV-2023, penjualan domestik mobil listrik tercatat mencapai sebesar 11.916 unit. Baca Juga: Sampai Turun Insentif, Kemenko Marves Berkomitmen Dukung Ekosistem Mobil Listrik

Berdasarkan kajian ERIA, potensi manfaat pada tahun 2040 yang didapatkan Indonesia melalui penghematan impor BBM dengan implementasi mobil listrik/BEV dapat mencapai USD15 miliar dan sepeda motor listrik USD10 miliar. Selain itu, Indonesia juga telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya mempromosikan solusi energi berkelanjutan dan bersih tanpa emisi.

Sementara itu, dari sisi kinerja ekspor sektor otomotif, jumlah mobil yang diekspor secara kumulatif untuk periode Januari hingga Oktober 2023 tercatat mencapai sebanyak 426.381 unit atau naik sekitar 10,9% jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 384.592 unit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: