Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Angga Putra Fidrian tak ambil pusing dengan pernyataan Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang mengungkit proses pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Adapun Prabowo Subianto mengungkit hal itu pada saat menanggapi pernyataan Anies Baswedan terkait indeks demokrasi Indonesia yang dinilai mengalami penurunan jelang pemungutan suara di Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Tak Akan Lupakan Kampung, Anies Baswedan: Jangan Kalah dari Kawasan Urban!
"Kalau masalah, jadi gubernurnya kan sudah selesai dari partai (tahun) 2022," kata Angga kepada wartawan di Rumah Perubahan, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Angga menegaskan, pengusungan Partai Gerindra atas Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta tidak bermakna sebagai hutang yang berkepanjangan. Menurutnya, hubungan antara Anies Baswedan dan Partai Gerindra telah selesai ketika purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kan bukan berarti gini, Ketika orang didukung utangnya jadi seterusnya. Kan dia (Anies Baswedan) dinobatkan untuk jadi gubernur, dicalonkan untuk periode 2017-2022. Ketika itu ya hubungannya tentu dengan partai gerindra sebagai pengusung dan gubernurnya. Setelah 2022, selesai," tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto sempat mengungkit Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu. Adapun pada saat itu Prabowo mengaku menjadi pihak yang turut mengusung Anies Baswedan hingga terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Pernyataan itu Prabowo ditujukan sebagai tanggapan atas pernyataan Anies Baswedan yang menyebut bahwa indeks demokrasi dan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga politik menurun.
Menurutnya, Pilkada DKI Jakarta yang diikuti Anies Baswedan merupakan bentuk berjalannya demokrasi di Indonesia. Prabowo menilai, jika terjadi kediktatoran maka Anies Baswedan tidak akan menang di Pilkada DKI Jakarta.
Baca Juga: Solusi Cerdas, Strategi Anies Baswedan Menyikat Korupsi Dipuji Akademisi
"Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa. Saya mengusung bapak. Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi gubernur. Kalau (Presiden Joko Widodo) Jokowi ditaktor, anda tidak mungkin jadi gubernur," Prabowo kepada Anies dalam debat perdana kandidat capres di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement