Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Khusus LNG, Bisa Jadi Penunjang Transisi Energi

Harga Khusus LNG, Bisa Jadi Penunjang Transisi Energi Kredit Foto: PGN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana pemerintah dengan memanfaatan gas untuk dapat mencapai transisi energi rasanya dapat terwujud dengan adanya pembangunan infrastruktur. 

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, gas satu-satunya energi fosil yang rendah emisi sehingga dapat menjadi penunjang transisi energi. 

Meski begitu, ia melihat perlu cara untuk meratakan pasokan gas dan mengakseleraasi penggunaannya, yaitu dengan LNG.

"Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas, ada wilayah yang berpotensi menggunakan gas namun jauh dari sumurnya, untuk memenuhi ini gas bumi bisa diangkut menggunakan moda transportasi dengan diubah terlebih dahulu menjadi LNG," ujat Arief dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (21/12/2023). 

Baca Juga: Nataru Dibayangi Kelangkaan Gas, Begini Antisipasi PGN

Arief mengatakan, proses perubahan gas bumi menjadi LNG atau regasifikasi tentu membuat adanya tambahan biaya.

Dimana, ia menyebut agar gas tersebut bisa terjangkau oleh penggunanya tentu membutuhkan peran negara.

"Nah, itu kita berharap LNG dapatlah harga khusus gitu," ujarnya. 

Arief mengungkapkan, pemerataan LNG di dalam negeri juga dapat membantu menyerap LNG milik pemerintah yang belum mendapat kepastian pembeli.

Menurutnya, potensi serapan LNG untuk domestik sendiri diperkirakan sangat mungkin terjadi pada tahun 2027-2028 saat kontrak – kontrak pembelian LNG dari luar negeri telah habis.

“Kita harus serap semuanya, uncommitted tuh, nggak di 2030 kali. Mungkin 2027, 2028 rasanya sudah ada yang tidak terkontrak," ungkapnya. 

Baca Juga: PGN Tandatangani 410 BBTUD Kontrak Gas Bumi dari Blok Corridor

Arief melihat, harga khusus LNG untuk dalam negeri tersebut nantinya bukan untuk PGN, tetapi untuk konsumenn akhir agar menggunakan gas dengan harga terjangkau. Dengan harga yang terjangkau tentu akan membuat pengguna lebih masif.

 “Kenapa kita harga khusus? Kita kan harus sama-sama menjaga harga gas ke industri kan, atau ke smelter. Tadi yang tiga trilema itu. Mau nggak mau, kita kan harus jaga energi reliability yang green, yang juga bisa dicapai atau willingness to pay dari industri ini bisa kita dapat. Kita mau juga jaga,” ucapnya. 

Salah satu konsumen gas potensial yang akan banyak tumbuh di masa yang akan datang adalah industri smelter. PGN berharap segera mendapatkan alokasi gas sehingga bisa langsung dapatkan kepastian kontrak jual beli gas. 

“Cuma satu saja yang kami butuhkan alokasi gas kita dapat dari domestik dengan harga terjangkau,” tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: