Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dahsyat! Kampanye Dialog Anies Baswedan 'Desak Anies' Kalahkan Kampanye 'Gemoy' Andalan Prabowo

Dahsyat! Kampanye Dialog Anies Baswedan 'Desak Anies' Kalahkan Kampanye 'Gemoy' Andalan Prabowo Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kampanye dengan pendekatan dialog dan diskusi Anies Baswedan lewat “Desak Anies” mengalahkan kampanye “Gemoy” Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Founder Lembaga Analisis Media Sosial Drone Emprit Ismail Fahmi dalam akun twitter X pribadinya.

Menurut Ismail, dalam seminggu-an terakhir tren gemoy yang dilekatkan ke Prabowo mengalami penurunan dalam pemberitaan media online. Di sisi lain Desak Anies yang merupakan brand kampanye Anies mengalami tren kenaikan.

“Malem-malam gini iseng lihat perbandingan trend pemberitaan dan percakapan tentang Gemoy dan Desak Anies, di berita online dan Twitter/X. Hasilnya menarik. Dalam seminggu terakhir, trend pemberitaan di online news terkait "Gemoy" mulai turun drastis mulai tanggal 15 Desember 2023, beberapa hari setelah debat pertama capres. Di sisi lain, pemberitaan terkait "Desak Anies" mulai naik dan mengalahkan "Gemoy" mulai 22 Desember, dan puncaknya 26 Desember jauh meninggalkan Gemoy,” demikian cuit Ismail dalam akun Twitter X pribadinya, dikutip Sabtu (30/12/23).

Baca Juga: Penampilan Memukau Anies Baswedan di Debat Capres Berbuah Manis, Ini Buktinya!

Di lingkup Twitter X, desak Anies juga menurut Ismail menunjukkan dominasi atas brand gemoy Prabowo.

Disebutkan, pendekatan Anies berdialog bahkan dikritik langsung oleh massa yang hadir menunjukkan apresiasi dan kesan positif untuk eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Sementara itu di Twitter/X, "Desak Anies" mulai tanggal 24 Desember trendnya mengalahkan "Gemoy", dan puncaknya tanggal 27 Desember 2023 dengan 35k mention vs 6k mention. Banyak yang mengapresiasi Desak Anies karena menghadirkan politik gagasan, berani mengambil resiko diroasting langsung oleh masyarakat, dan kalau salah jawab bisa jadi gol bundir,” jelasnya.

Meski demikian Ismail mengingatkan kampanye Desak Anies yang mendominasi di Twitter dan Pemberitaan Media online masih belum menyentuh media lain seperti facebook dan twitter.

Karenanya penting bagi Anies dan tim untuk bisa memperluas cakupan penyebaran konten mereka ke platform lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: