Tak Pilih Food Estate Jokowi, Anies Baswedan Dorong Contract Farming

Warta Ekonomi, Gorontalo -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai program Contract Farming lebih baik dibanding Food Estate. Pasalnya, Contract Farming dinilai lebih menjanjikan kesejahteraan petani.

Anies mengaku telah menjalankan Contract Farming selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam kontrak itu, petani dan pemerintah juga telah menyepakati harga jual komoditas tani. 

Baca Juga: Kemelut Prabowo-Anies Soal Data Kemenhan, Jubir Timnas: Sampaikan di Forum Terbuka

"Contract farming itu kontrak pembelian hasil panen. Kita di Jakarta membuat sebuah kerjasama dengan kelompok-kelompok tani agar produk pertanian mereka di beli dan selama 5 tahun dan disepakati harganya," kata Anies dalam acara Desak Anies di Asmara Garden, Gorontalo, Senin (8/1/2024). 

Anies menuturkan, keunggulan Contract Farming itu juga menguntungkan pihak-pihak yang berhubungan langsung. Dengan begitu, kepastian petani dan pembeli bisa terwujud. 

Dia pun mengaku akan menerapkan program itu dibanding meneruskan food estate yang dinilai tidak menguntungkan dan merusak lingkungan. Bahkan, kata Anies, bibit yang ditanam pun tidak tumbuh di lahan-lahan food estate. 

"Pola seperti ini yang akan kita lakukan, bukan dengan food estate yang dalam kenyataannya membuka lahan baru, punya dampak lingkungan sementara bibit yang ditanam tidak bisa tumbuh, uang negara dialokasikan dan tidak kembali dengan optimal," ujarnya. 

Baca Juga: Anies dan Ganjar Kompak Hajar Prabowo, Dinamika Politik Diungkit

"Jadi kami percaya dengan pola contract farming ini Insya Allah bisa dilakukan di Gorontalo sehingga petani di sini memiliki rasa tenang atas produk pertaniannya," tandasnya.