Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sumut Economic Outlook 2024 Bahas Tantangan Pertumbuhan Ekonomi

Sumut Economic Outlook 2024 Bahas Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Medan -

Saat ini, perekonomian Sumatera Utara mulai pulih setelah pandemi Covid-19 tahun 2019, namun pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara belum sepenuhnya pulih seperti pada waktu sebelum terjadinya Covid-19, di mana rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara 5 tahun terakhir hanya tumbuh 3.3 persen, sebelum terjadinya pandemi Covid-19 rata-rata pertumbuhan ekonomi tumbuh 5.1 persen.

Hal ini dikatakan Pj. Gubernur Sumatera Utara, Hasanuddin, pada acara “Sumut Economic Outlook 2024” Menjaga Momentum Pertumbuhan Bisnis dan Investasi, yang diselenggarakan oleh Media Bisnis Indonesia di Hotel JW Marriot, Selasa (16/1/2023).

“Bila dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 3.42 persen, rata-rata pertumnbuhan ekonomi Sumatera Utara masih di bawah nasional. Karena itu, kita perlu mendorong ekonomi agar tumbuh lebih tinggi diatas rata-rata pertumbuhan nasional,” katanya.

Pada triwulan III tahun 2023, perekonomian Sumatera Utara tumbuh 4,94 persen year on year, sama dengan pertumbuhan nasional 4.94 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi Sumatera Utara triwulan III-2023 berasal dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,13 persen, selanjutnya dari pembentukan modal tetap bruto sebsar 1.59 persen, sementara ekspor mengalami kontraksi sebesar minus 0.22 persen.

“Melihat struktur perekonomi Sumatera Utara yang belum kuat karena masih di topang oleh sektor pertanian maka salah satu tantangan perekonomian Sumatera Utara kedepan adalah bagaimana mengupayakan transformasi struktural perekonomian melalui jalur hilirisasi,” ujarnya.

Baca Juga: Desember 2023, Sumut Alami Inflasi 2,25 Persen

Selanjutnya dari sisi pengeluaran, perekonomian Sumatera Utara masih ditopang utamanya dari konsumsi rumah tangga sebesar 50,15 persen, kemudian ekspor sebesar 36.64 persen dan selanjutnya adalah dari pemembentukan modal tetap bruto atau investasi sebesar 29.52 persen. 

Kepala Perwakilan Harian Bisnis Indonesia Wilayah Sumut dan Aceh, Irsad, mengatakan diadakannya pertemuan ini adalah untuk membahas bagaimana Sumut menghadapi tantangan pertumbuhan perekonomian, di mana tahun 2024 adalah tahun politik, akan adanya pemilihan umum.

“Kita berharap dengan adanya pemilu atau tahun politik ditahun ini tidak membuat pertumbuhan ekonomi kita menurun. Sehingga diperlukan banyaknya kolaborasi, dan kerja sama dengan stakeholder di tiap daerah khusus Sumut,” katanya.

Secara umum, struktur ekonomi di Sumut masih ditopang secara dominan oleh kategori pertanian dengan akselerasi sebesar 23,47 persen, lalu diikuti perdagangan 18,91 persen, industri pengolahan 18,60 persen, konstruksi 12,93 persen, dan transportasi 5,01 persen.

“Di acara ini mudah mudahan kita dapat melihat bagaimana kita dapat menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi di Sumut dan bagaimana solusi yang akan didapat,” pungkasnya.

Baca Juga: Tingkatkan Pembangunan, BPS Sumut Gelar Pembinaan Statistik Sektoral

Kegiatan ini digelar dua sesi, narasumber sesi pertama yakni Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara IGP Wira Kesuma, Deputi Operasional PT Pegadaian Wilayah Sumut dan Aceh Basuki Tri Andayani Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution.

Sesi kedua menampilkan narasumber Ketua KADIN Sumut Firsal Mutyara, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumut Faisal Arif Nasution, Ketua Gabungan Kelapa Sawit  (Gapki) Sumatera Utara Timbas Prasad Ginting dan Direktur Utama PT Kawasan Industri Medan Daly Mulyana. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait