Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantah Cak Imin yang Sebut Ugal-ugalan, Hilirisasi Malah Jadi Kunci Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Bantah Cak Imin yang Sebut Ugal-ugalan, Hilirisasi Malah Jadi Kunci Indonesia Keluar dari Middle Income Trap Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, program hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dapat menjadi tiket bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau Middle Income Trap. 

"Hilirisasi ini bagus karena bisa industrialisasi tiket untuk keluar middle income trap," ujar Lutfi dikutip dari Akun TikToknya, Jumat (2/2/2024). 

Lutfi menggambarkan, dengan adanya hilirisasi seperti pada produk nikel membuat angka ekspor dari produk tersebut melonjak cukup signifikan. 

"Kita lihat berapa ekspor kita yang berbasiskan berdasarkan nikel yang sudah diolah menjadi stainlees steel itu angkanya lompat menjadi 10,86 miliar usd, Jadi inilah yang kita sebut Hilirisasi," ujarnya. 

Baca Juga: Pembangunan Hilirisasi Jadi Strategi Tingkatkan Nilai Tambah

Lanjutnya, itu baru merupakan langkah awal daripada hilirisasi nikel, belum berbicara mengenai nilai tambah yang cukup tinggi jika berhasil untuk melakukan hilirisasi nikel hingga menjadi baterai. 

Pasalnya, saat ini Indonesia baru akan membuat baterai untuk kendaraan listrik yang digadang-gadang menjadi kendaraan masa depan. 

"Kita belum bicara baterai kita baru berbicara nilai tambah nikel. Nah ini sekarang yang kita mau bicara baterai baru akan bikin di Indonesia yang akan datang," ungkapnya. 

Baca Juga: Ungkit Tambang Ilegal hingga Hilirisasi Ugal-Ugalan, Cak Imin: Memprihatinkan!

Lutfi menyebut, jika ada beberapa orang yang menyatakan bahwa hilirisasi yang dilakukan oleh Indonesia adalah ugal-ugalan dan tidak memenuhi enviromental friendly atau ramah lingkungan sangatlah tidak masuk akal. 

"Jadi kalau ada teman kita yang bilang wah ini ugal2an mesti enviromental friendly. Emang yang mau jaga enviromental freindly cuman dia aja? Emang saya gak mau jaga buat anak dan cucu kita, tapi kalau ini dijadikan alasan, ini yang saya perang di wto," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: