Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PHE Catatkan Produksi Hingga 566 Ribu Barel pada 2023

PHE Catatkan Produksi Hingga 566 Ribu Barel pada 2023 Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan produksi minyak sebesar 566 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.766 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1.044 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD). 

Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita mengatakan, angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22% dari tahun 2021 atau 10,12% dari tahun 2022 dan peningkatan produksi gas 5,77% dari tahun 2021 atau 5,40% dari tahun 2022. 

"Seluruh pencapaian tersebut didukung dari seluruh entitas afiliasi PHE yaitu regional Sumatera, regional Jawa, regional Kalimantan, regional Indonesia Timur, regional Internasional, Elnusa, Badak LNG, dan Pertamina Drilling Service Indonesia," ujar Arya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (8/2/2024). 

Arya mengatakan, pada 2023 PHE juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran 20 sumur eksplorasi, 799 sumur pengembangan, 835 workover dan 32.589 well services. Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 1.512 km2.  

“PHE akan terus berkomitmen dalam melaksanakan kinerja optimal dan terus meningkatkan kontribusi nasional,’’ ujarnya. 

Baca Juga: Pertamina Salurkan Rp 141 Miliar Untuk Dukung UMKM Sepanjang 2023

Dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai total temuan sumber daya 2C sebesar 488 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak) atau 68% melebihi target. 

Dimana, dalam 2 tahun terakhir, PHE berhasil mendapatkan temuan signifikan melalui kegiatan eksplorasi di blok eksisting, antara lain temuan eksplorasi di R-2 (Offshore Aceh), Wilela (Sumatera Selatan), GQX-1 (Offshore Jawa Barat), East Akasia Cinta-001 (Jawa Barat) dan East Pondok Aren-001 (Jawa Barat), Manpatu 1-X (Kalimantan) dan Wolai kompleks (Sulawesi). 

Keberhasilan yang didapatkan melalui kegiatan eksplorasi pada area mature blok eksisting ini juga salah satu strategi mengoptimalkan aset dan menjaga laju produksi migas. 

PHE juga melakukan pendekatan lain yaitu mencari peluang dengan eksplorasi di luar wilayah eksisting, merging ataupun frontier area. 

Arya menyebut, tahun 2023 PHE mendapatkan Wilayah Kerja eksplorasi dengan mayoritas sumber daya gas di Peri Mahakam & Bunga yang berlokasi di Indonesia timur, East Natuna di area perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam dan proyek strategis nasional Masela.

"PHE juga menjalankan berbagai macam strategi untuk meningkatkan produksi antara lain menambahkan 10% Participating Interest di Irak dan perpanjangan kontrak MLN Algeria. Seluruh strategi yang dijalankan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hulu migas dalam negeri dan mendorong kinerja PHE di kancah internasional," ucapnya. 

Hingga saat ini, PHE telah berhasil melakukan salah satu proyek strategis pengeboran sumur Migas Non Konvensional (MNK) yang berada di Lapangan Gulamo, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau pada akhir Juli 2023. 

Baca Juga: Ini Upaya Pertamina Patra Niaga Untuk Kurangi Emisi Karbon

Selain itu, PHE juga mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur yang ditandai dengan peresmian injeksi perdana CO2 ke Lapangan Sukowati menggunakan metode Huff & Puff.

‘’Kinerja cemerlang ini dibuktikan dengan PHE yang mendapatkan banyak prestasi yaitu 30 penghargaan nasional dan 4 penghargaan internasional,’’ ungkapnya. 

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan produksi migas, sekaligus menjalankan dekarbonisasi dan transisi energi untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional. 

“Pertamina akan terus meningkatkan kinerja operasionalnya di seluruh Subholding dan Anak Perusahaan untuk mendukung target pemerintah mencapai target 1 juta barrel per hari sekaligus mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat,” ujar Fadjar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: