Meringis Lihat Nasib Anak Indonesia, Prabowo: Tak Jauh dari Ibukota, Makannya Hanya Nasi Garam
Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto buka suara terkait dengan bagaimana ia meringis melihat situasi masyarakat yang walau sudah banyak kemudahan namun tak semuanya dapat menikmati kemudahan tersebut di Indonesia.
"Masih banyak saudara-saudara kita yang sulit hidupnya. Banyak kemudahan tapi sebagian rakyat kita belum menikmati itu. Kadang-kadang ada yang makannya sangat susah," ujar dia di Podcast Deddy Corbuzier, Selasa (13/2).
Baca Juga: Awalnya Tak Ngerti Pengertian Gemoy, Cerita Prabowo Kampanye di Pilpres 2024
Prabowo lalu mengungkapkan, dirinya pernah mendapatkan laporan mengenai anak-anak yang makan hanya dengan nasi, garam, dan bawang tanpa lauk apapun, padahal mereka tinggal tidak jauh dari ibu kota.
"Jadi saya dapat laporan, tidak jauh dari ibu kota, katakanlah 2-3 jam dari ibu kota, anak-anak itu makannya hanya nasi dengan garam, dengan bawang putih, bawang merah dan daerah-daerah juga kadang-kadang ada yang menyedihkan makan sekali dua hari," ungkapnya.
Kemudian Deddy bertanya apa mimpi Prabowo ke depannya. Lantas ia langsung menjawab ingin melihat rakyat hidup dengan baik dan aman. Prabowo ingin seluruh rakyat mampu memenuhi kebutuhan mendasar atau basic needs.
"Saya kira sangat sederhana, Indonesia di mana rakyatnya hidup dengan baik. Hidup dengan aman, rukun. Aman berarti aman dari kelaparan, aman dari penyakit, aman dari sulit dapat pekerjaan, aman untuk keluarganya jadi keluarganya harus bisa dapet pelayanan kesehatan, harus dapet sekolah yang baik. Itu yang dinamakan basic needs," imbuh dia.
Kendati demikian, perkembangan bangsa juga sudah luar biasa di mana sebanyak 20 persen rakyat dikategorikan sebagai kelas menengah. Maka, langkah selanjutnya yaitu terus mendorong kesejahteraan secara menyeluruh.
Baca Juga: Prabowo: Indonesia Bisa Mandiri di Bidang Energi Ramah Lingkungan
"Kita banyak yang sudah berhasil luar biasa. Kelas menengah kita ini luar biasa, angka yang saya denger dan bisa di cek itu kita sekitar 20 persen dari 270 juta. Jadi kurang lebih ya 55 juta orang sudah di kelas menengah," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement