PDIP Masih Tinggi, Jokowi Tak Berefek ke PSI

Warta Ekonomi, Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) mendapatkan suara terbanyak dalam raihan Pemilu 2024. Hal ini terungkap dalam hasil dari Quick Count atau Hitung Cepat di Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani bagaiman partai tersebut masih unggul atau mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menjadi wakil mereka di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Baca Juga: Gerindra Kantongi Dua Kursi Jabar V, Kalahkan PDIP

Adapun mereka mendapatkan suara terbanyak sekitar 17.12 persen, disusul Partai Golkar 14.55 persen, Partai Gerindra 13.12 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 10.64 persen, Partai Nasdem 9.25 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7.97 persen, Partai Demokrat 7.75 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 7.37 persen.

"Dalam Pemilu 2024 diperkirakan ada 8 partai yang mendapat suara signifikan di atas 4%, yakni PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN. Maka 8 partai tersebut diperkirakan akan lolos ke Senayan," ungkapnya Rabu (21/2).

Beberapa partai masih belum tembus dalam ambang batas parlemen diantaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3.81 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2.9 persen, Partai Perindo 1.55 persen, Partai Gelora 0.96 persen, Partai Hanura 0.73 persen, Partai Buruh 0.66 persen, Partai Ummat 0.49 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0.43 persen, Partai Garuda 0.37 persen, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0.32 persen.

Deni turut menjelaskan tidak berefeknya sosok dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk elektabilitas dari PSI. Padahal partai tersebut dikampanyekan sebagai partai dari sosok terkemuka tersebut apalagi mengingat ketuanya adalah Kaesang Pangarep.

Baca Juga: KPU Real Count: PSI Sentuh 4,68% di Papua Tengah

"Meskipun dan dipimpin oleh putera Jokowi (Kaesang Pangarep), tapi PSI  tidak mampu menarik pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi," tuturnya.