Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Makassar New Port, Erick Thohir Optimistis Dongkrak Jalan Logistik Indonesia Timur

Lewat Makassar New Port, Erick Thohir Optimistis Dongkrak Jalan Logistik Indonesia Timur Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir buka suara terkait dengan peresmian dari Makassar New Port. Ia mengatakan, pembangunan proyek ini akan meningkatkan efisiensi, dan mendorong penurunan biaya logistik di Indonesia.

Menurutnya, peresmian ini telah melangkapi upaya untuk menekan biaya logistik yang mulanya dilakukan dengan pengkonsolidasian Pelindo I, II, III, dan IV menjadi Pelindo dan mengubah wajah pelabuhan nasional menjadi salah satu pelbuhan terbaik di Asia Tenggara.

Baca Juga: Ikut Dongkrak Ekosistem Pers, Erick Thohir Dapat Pin Emas dari PWI

“Kita sudah meningkatkan kecepatan bongkar muat peti kemas pelabuhan di Indonesia, yang tadinya rata-rata 20 box (per crane per jam) menjadi 34 box (per crane per jam), yang membuat waktu sandar kapal turun dari sebelumnya rata-rata 38 jam sekarang sudah menjadi 22 jam, artinya ini percepatan yang luar biasa. Kami juga terus menata 122 pelabuhan yang ada di Indonesia melalui monitoring sistem pelabuhan yang terintegrasi,” jelas Erick, Kamis (22/2).

Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR dengan ini telah menghadirkan tiga pelabuhan internasional dengan mengintegrasikan infrastruktur dalam wilayah sekitarnya.

Di sisi lain, pelabuhan tersebut juga mengintegrasikan beberapa kawasan industri untuk menjadi bagian dari ekosistem pelabuhan.

Adapun Makassar New Port menjadi sangat penting dimana sebagai gerbang dunia untuk Kawasan Indonesia Timur.

Baca Juga: Melihat Untung Rugi Kebijakan Hilirisasi Nikel Pemerintahan Jokowi

“Kita terus konsolidasikan dari segi keuangan Alhamdulillah (Pelindo) saat ini profit Rp3.9 triliun dan investasi MNP ini mandiri dari Pelindo sendiri senilai Rp5,4 triliun dan terus bertahap sampai Rp10 triliun,” tambah Erick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: