Lepas Saham, H&M Disebut Kalah Saing dengan Merek Zara

CEO H&M, Helena Helmersson yang mengundurkan diri pada 31 Januari lalu telah terkuak alasannya kepada publik. 

Alasan tersebut karena jabatannya sangat menuntut dan target pasar yang tidak terpenuhi. Hal ini menyebabkan saham perusahaan turun, meskipun H&M merupakan peritel fashion terbesar kedua di dunia. 

Meski begitu, menurut Raymond Chin, CEO Ternak Uang, pada kenyataannya H&M sedang kalah saing dengan merek lain seperti Zara yang dikenal sebagai merek ultra fast fashion. 

Strategi perusahaan tampaknya bukan hanya untuk pertumbuhan, melaikan jufa untuk mencapai target keuntungan sebesar 10%. 

"Untuk mencapai hal ini, H&M harus melakukan PHK dan menutup gerai mereka. Meskipun begitu, laporan keuangan menunjukkan bahwa keuntungan bersih perusahaan naik 2,5 kali lipat dibanding tahun sebelumnya, mencapai 40 juta dolar," kata Raymond, dikutip dari kanal YouTubenya, Kamis (29/02). 

Terakhir, dia juga menyebut muncul tanda-tanda buruk, di mana penurunan belanja terjadi pada bulan Desember dan Januari dan ini menjadi momen-momen yang krusial bagi peritel.