Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Fenomena Harga Beras Tinggi, Bulog: Faktor Alam

Soal Fenomena Harga Beras Tinggi, Bulog: Faktor Alam Kredit Foto: Bulog
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perum Bulog memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak perlu risau terkait dengan kenaikan harga sampai dengan kelangkaan stok beras yang ada di Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan komoditas tersebut mulai stabil tanpa gonjang-ganjing terkait dengan harga dan persediaannya dalam pasaran nasional.

Baca Juga: Perlahan Normal, Manuver Bulog Tekan Harga Beras Dirasakan Pasar Johar

"Masyarakat tak perlu khawatir kini harga mulai normal dan stabil. Harga beras premium yang kemarin sempat tembus Rp17 ribuan saat ini bertahap mulai turun dan kembali ke harga di kisaran Rp14 ribuan. Begitu juga beras medium harga mulai stabil," kata Bayu, dilansir Jumat (1/3).

Bayu juga menambahkan kenaikan harga beras merupakan hal yang normal karena sudah menjadi siklus tahunan. Hal ini bahkan terjadi pada pertengahan tahun lalu namun tahun ini memang panen agak mundur karena faktor alam.

"Memang faktor alam tidak bisa kita hindari. Badai El Nino yang melanda, mempengaruhi produksi yang sempat berkurang karena adanya gagal panen di sejumlah wilayah," kata Bayu.

Bayu bahkan menyinggung soal puput petani yang mahal. Hal itu juga mempengaruhi produktivitas padi petani karena tidak semua kebutuhan pupuk petani terpenuhi.

Menurut Bayu, pasokan beras mendekati normal menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. Kebutuhan beras sudah terpenuhi hingga Juni. Untuk stok enam bulan ke depan stok juga sudah aman.

Adapun sebelumnya, ia telah memantau sendiri fluktuasi harga sampai dengan ketersediaan beras, salah satunya di Pasar Johar Karawang. Ia mengatakan stok beras mendekati normal berkat program dari Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Baca Juga: Bulog Siap Jamin Stok Beras untuk Ramadan 2024

"Sebelumnya pasokan di Pasar Johar cuma 500 ton per hari, dengan tambahan SPHP 300 ton, pasokan menjadi 800 ton per hari. Ini sudah mendekati pasokan normal di Pasar Johar yang rata-rata sebesar 1.000 ton per hari. Nanti akan masuk lagi dari daerah-daerah lain yang mulai panen sehingga harga mulai stabil kembali,” kata Bayu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: