Cuaca ekstrem dengan hujan lebat disertai petir dan angin kencang melanda Semarang beberapa waktu lalu.
Fenomena tersebut menyebabkan 30 kelurahan di Semarang terdam banjir dengan ketinggian bervariasi. Akibat fenomena tersebut, tak kurang dari 158,137 jiwa terdampak.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Komisi C Provinsi Jawa Tengah, Agung Budi Margono mengungkapkan bahwa banjir di Kota Semarang diperparah dengan kondisi penurunan tanah secara kontinu.
"Informasi yang kami terima dari BMKG, banjir kali ini disebabkan oleh cuaca ekstrim akibat MJO ya, kurang lebih gangguan dinamika atmosfer. Hal itu kemudian diperparah dengan kondisi tanah Semarang yang memang terus mengalami penurunanMakanya (banjir di) Semarang paling parah (dibanding kota-kabupaten di sekitarnya), karena kondisi tanahnya juga berbeda," kata Agung.
Dirinya berharap Pemkot Semarang dapat segera melaksanakan dan merampungkan rencana normalisasi saluran air sepanjang Kaligawe hingga Tlogosari.
Serta dalam pembangunan rumah pompa berikut penambahan kapasitas yang telah tersedia sebelumnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement