Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ciptakan Ruang Digital Positif, Perbanyak Konten Budaya di Media Sosial

Ciptakan Ruang Digital Positif, Perbanyak Konten Budaya di Media Sosial Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Mojokerto -

Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dengan tema “Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal” pada Sabtu (23/3/2024).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Peningkatan literasi digital membantu masyarakat lebih produktif di dunia digital. Relawan Mafindo Wilayah Malang/Jurnalis Tempo, Eko Widianto mengatakan, setiap individu akan menjadikan media sosial sebagai ruang berekspresi dengan jejak digital positif.

“Banyak yang bisa kita lakukan, misal digitalisasi budaya. Banyak kebudayaan kita yang bagus, tapi belum kita tuangkan di dalam ruang digital,” kata Eko saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024).

Masyarakat sekarang ini bisa memproduksi konten budaya, dengan menggunakan lagu-lagu daerah yang dipadukan animasi-animasi berkaitan budaya nusantara. Setiap individu bertanggung jawab memperkenalkanal budaya lokal di daerahnya.

Masyarakat Mojokerto misalnya. Banyak peninggalan situs Majapahit yang bisa digali lagi ceritanya. Generasi muda perlu menuangkannya dengan cara kekinian, seperti ditambahkan animasi agar menjadi lebih menarik.

Baca Juga: Ayo Serbu Ruang Digital dengan Konten Budaya Lokal

Narasumber lain, Founder and CEO Artik Institute, Ahmadi Neja mengatakan, penerapan etika menjadi hal penting ketika berselancar di ruang digital. Individu harus selalu ingat, perlakukan baik di dunia nyata juga harus dibawa ke dalam dunia maya.

“Banyak teman-teman yang tidak paham etika, akhirnya menjadi hakim bagi orang lain di ruang digital. Tapi ketika sesuatu menimpa keluarga atau sahabatnya, dia akan menjadi jaksa atas dirinya,” ujar Ahmadi.

Dalam kesempatan sama, Ketua Relawan TIK Jember, Erlina Dwi Nahzdifah menambahkan, setiap individu perlu memperhatikan etika berekspresi ketika memproduksi konten di media sosial. Setiap konten yang diproduksi di dunia digital dapat memengaruhi kehidupan nyata.

Konten yang dibuat tidak boleh mengganggu privasi orang lain, tidak menyesatkan, dan lain sebagainya. Hal terpenting adalah setiap individu mengutamakan manfaat dalam berkonten.

“Konten yang kita buat bisa mempengaruhi kehidupan seseorang. Ada orang yang percaya dengan konten kita. Jika konten kita menyesatkan, maka orang tersebut akan tersesat juga,” kata Erlina.

Baca Juga: Jaga Eksistensi Budaya Indonesia dengan Berkonten di Media Digital

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Relawan Mafindo Wilayah Malang/Jurnalis Tempo, Eko Widianto, Founder and CEO Artik Institute, Ahmadi Neja, dan Ketua Relawan TIK Jember, Erlina Dwi Nahzdifah.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: