Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur bertemakan “Pengembangan Budaya & Seni Indonesia di Media Digital” pada Rabu (8/5/2024).
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen. Managing Director Kaizen Room & Pegiat Literasi Digital, Aidil Wicaksono mengatakan, peluang dari era digitalisasi bisa dijemput dengan kecakapan-kecakapan digital yang baru. Masyarakat sekarang ini tidak perlu meninggalkan pekerjaannya, tetapi meluangkan waktu untuk mendapat penghasilan tambahan.
Masyarakat bisa menjalankan bisnis ecommerce, dropshiper, digital marketing, pengajar online, penerjemah, blogger, social media specialist, hingga menjual produk-produk digital. Individu hanya butuh gadget dan internet untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Baca Juga: Waspada Tautan Tidak Dikenal Agar Aman di Dunia Digital
“Upaya-upaya ini sebenarnya bisa dijemput. Kadang kita hanya mengerutkan dahi dan akhirnya berpikir bagaimana cara melakukan, mulai dari mana, dan bisa melakukan apa untuk melibatkan diri dalam proses produk digital,” kata Aidil saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (8/5/2024).
Masyarakat pun bisa memulai dengan rutin membuat konten digital di media sosial. Produksi konten yang memikat dan berdampak untuk audiens. Tampilkan hal-hal penting dan dekat dengan kehidupan audiens, konten tersebut menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi audiens, dan memotivasi atau bahkan mengubah perilaku audiens.
Narasumber lain, Akademisi Universitas Maarif Hasyim Latif, M Adhi Prasnowo mengatakan, masyarakat perlu menyadari tantangan menjaga budaya Indonesia di tengah masifnya kemajuan teknologi. Setiap individu perlu memahami budaya digital dan digitalisasi budaya.
“Pada prinsipnya sama. Bukan berarti kita paksakan semua budaya menjadi digital, tetapi ada nilai-nilai yang harus kita terus bawa,” kata Adhi.
Jati diri dalam ruang budaya digital tidak berbeda dengan budaya non-digital. Sehingga digitalisasi budaya memungkinkan individu mendokumentasikan kekayaan budaya dalam bentuk konten atau karya lainnya. Digitalisasi budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas.
Dalam kesempatan sama, Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah menambahkan, masyarakat perlu menyadari netiket (network etiket) atau tata krama dalam berinternet. Aspek mendasar dari netiket adalah kesadaran bahwa setiap individu berinteraksi dengan manusia nyata dalam jaringan internet.
“Jadi bukan hanya dengan huruf atau gambar saja di layar monitor, melainkan manusia sesungguhnya,” kata Tike.
Baca Juga: Konsisten Kembangkan Infrastruktur Digital, Indonet Sukses Raih Laba Bersih Tertinggi
Tanpa etika yang baik, media sosial justru akan banyak mendatangkan kerugian dan kesusahan bagi penggunanya. Salah satu bukti minimnya pemahaman tata krama berinternet adalah maraknya terjadi cyber bullying,
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Managing Director Kaizen Room & Pegiat Literasi Digital, Aidil Wicaksono, Akademisi Universitas Maarif Hasyim Latif, M Adhi Prasnowo, dan Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement