Wakili Asia Tenggara, Agritech Karya Indonesia Tembus Semifinal Microsoft Imagine Cup 2024

Agrimate sukses menunjukkan kehebatannya dengan menjadi semifinalis ajang bergensi level internasional yakni Microsoft Imagine Cup 2024. Solusi agritech (teknologi pertanian) karya anak bangsa tersebut kini menjadi satu-satunya perwakilan dari Asia Tenggara.

Anggota Tim Agricode, Adinda Regita Afifah Cahyani mengatakan, Agrimate merupakan aplikasi multiplatform berbasis Microsoft Azure. Ia  menawarkan solusi cerdas dan akurat untuk membantu petani mengatasi tantangan di setiap langkah pertanian. Ide aplikasi ini lahir dari kekhawatiran petani-petani Indonesia dalam menghadapi berbagai rintangan pada setiap musim tanam, mulai dari tahap pra-tanam hingga pasca-panen.

Baca Juga: Menkominfo: Setelah Apple, Rencananya Microsoft Akan Menyambangi Indonesia

Misalnya saja, tantangan mendapatkan pendanaan sebelum masa tanam, serangan hama selama masa tanam, dan penetapan harga yang sesuai untuk penjualan hasil panen selama pasca-panen.

"Agrimate adalah teman bertani Anda yang bukan sekadar tagline belaka. Ini merupakan cara kami membantu para petani Indonesia, tulang punggung bangsa ini, untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui peningkatan produktivitas dan kesuksesan ekonomi," jelasnya dari keterangan tertulis pada Jumat (19/4)

Agrimate memungkinkan petani untuk memperkirakan kesesuaian jenis lahan dengan komoditas yang ditanam, mendeteksi penyakit tanaman secara dini, dan merekomendasikan teknik pertanian yang presisi, secara sederhana. Petani cukup menggungah foto komoditas atau memasukkan data komoditas mereka ke fitur Agrimate yang sesuai, dan Agrimate akan segera merespons.

Kemampuan ini dimungkinkan melalui pemanfaatan data lahan petani yang diperoleh aplikasi Agrimate dari perangkat IoT fisik, dengan didukung oleh berbagai solusi Microsoft Azure. Sejauh ini, integrasi tersebut memungkinkan fitur deteksi penyakit Agrimate mencapai tingkat akurasi 95,5% dan fitur prediksi harga pasar mencapai 90,2%. Untuk meningkatkan ketepatan fitur prediksi, tim Agricode pun melatih large language model Agrimate menggunakan data dari pemerintah yang tersedia untuk publik, dan data yang bersumber dari perusahaan data science terkemuka.

Baca Juga: Dongkrak Ekosistem Digital, Sinergi Kominfo - Microsoft Dukung Pengembangan Talenta AI

Solusi Agrimate telah berhasil diujicobakan pada dua komoditas utama, yaitu cabai dan bawang merah, di dua kecamatan yang berbeda di Garut, kota yang dikenal dengan panen raya bawang merahnya. Dari tahap validasi masalah awal hingga tahap pengujian dan pelatihan petani yang komprehensif, lebih dari 100 petani di kedua kecamatan tersebut telah merasakan manfaat langsung dari Agrimate. Ke depannya, Agricode berupaya untuk memperluas penggunanya secara inklusif dengan melibatkan lebih banyak komunitas petani yang sebelumnya masih belum tergapai.