Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menag Yaqut Cholil Tanggapi Kritikan Cak Imin Soal Pelayanan Haji 2024: Saya Kira...

Menag Yaqut Cholil Tanggapi Kritikan Cak Imin Soal Pelayanan Haji 2024: Saya Kira... Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelayanan haji pada tahun 2024 cukup banyak menuai kritikan dari berbagai pihak, termasuk Abdul Muhaimin Iskandar. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyentil kondisi tempat istirahat jemaah saat berada di Mina yang dinilai sangat sempit. 

"Mengintip jamaah tidur berhimpitan kayak sarden dan di lorong sempit antar tenda," kata Cak Imin melalui akun X miliknya @cakimiNOW.

Kapasitas tenda yang terlalu sempit pun membuat sebagian jemaah akhirnya memilih tidur di luar tenda. 

Baca Juga: Amburadulnya Kemenag Atur Ibadah Haji, Pakar: Lepas Tanggung Jawab ke Pemerintah Arab Saudi Tindakan Pengecut

"Kita menemukan fakta bahwa jumlah jemaah dengan kapasitas tenda tidak sesuai. Satu orang hanya mendapat tempat tidur tidak sampai satu meter. Mana bisa tidur? Akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang," imbuhnya. 

Mirisnya, Cak Imin yang memang bertugas sebagai Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji juga menyinggung adanya ketidakadilan dalam pembagian tenda. Sebab menurutnya, ada sejumlah tenda yang justru memiliki kapasitas terlalu luas. 

"Ada tenda yang berlebihan luas dan leluasa. Ini tidak adil. Pembagian yang salah ini harus diperbaiki. Ke depan, setiap tenda harus memiliki ukuran per orang yang standar per nama, seperti di hotel," beber Cak Imin.

Baca Juga: Komentar Habib Jafar Soal Aksi Ngonten Raffi Ahmad saat Ibadah Haji: Ini Tipikal Orang...

Menanggapi kritikan tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi mengenai pelayanan haji. 

"Semua pasti kita evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan pelayanan Haji," ungkap Menag Yaqut dikutip dari tvOne.

Ia juga mengaku akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah. 

"Saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasaan layanan dari pemerintah, jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik, dengan nyaman, aman, tenang, dan pulang membawa predikat haji mabrur," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: