- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Yakin Jadi Pemain Besar, Begini Strategi Pemerintah Optimalkan Potensi Kebutuhan Baterai
Kepala Staf Presiden sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko memproyeksikan hingga tahun 2035 permintaan kebutuhan baterai domestik akan meningkat hingga 59 Giga Watt hour (GWh).
Indonesia sebagai negara dengan karunia sumber daya nikel terbesardi dunia bergerak cepat untuk mengambil peluang ini dengan membentuk holding company bernama Indonesia Battery Corporation (IBC) yang akan menjadi perusahaan pelat merah dalam bidang ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) dan Electric Vehicle (EV).
Baca Juga: Siap-siap, Pemerintah akan Ganti Kendaraan Dinas BBM ke Kendaraan Listrik
“Permintaan baterai domestik diproyeksikan tumbuh dari 20 giga pada tahun 2030 hingga 59 giga pada tahun 2035,” ujar Moeldoko pada pada gelaran “International Battery Summit”, di Hotel Mulia Jakarta Senin (29/7/2024).
Sebagai holding company, IBC dibentuk dari empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terintegrasi diantaranya Holding BUMN Tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero).
IBC baru-baru ini juga dilibatkan dalam joint venture dalam pembentukan Perusahaan PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power sebagai pabrik sel baterai pertama di dunia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. PT HLI ditargetkan akan memproduksi baterai sebanyak 10 GWh hingga akhir 2024.
“Dengan compound annual growth rate sebesar 23%. IBC telah memulai pembangunan pabrik sel baterai 10 giga di Karawang dan target pada akhir 2024,” lanjut Moeldoko.
Kapasitas produksi ini ditujukan untuk mengakomodir potensi penjualan kendaraan listrik yang diproyeksi lebih dari 8 juta unit untuk kendaraan roda dua dan 2 juta unit untuk kendaraan roda empat di tahun 2025 di Indonesia.
“Kita punya kesempatan yang sangat luas untuk bermain di area itu. Jangan sampai kita hanya bangga punya resources, tetapi teknologinya selalu diambil oleh orang lain,”sambung Moeldoko
Ditambah, lewat Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2022 Pemerintah secar bertahap juga akan mengganti kendaraan dinas berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik.
Baca Juga: Ketua Pusat Studi Sawit IPB Desak Pemerintah Serius pada Potensi Sawit
”Untuk itu bisa dibayangkan marketnya akan sangat besar,” tutup Moeldoko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement