Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu membahas isi komunikasi Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Menurut Adian, belum tentu komunkasi antara Anies Baswedan berisi tentang politik, bisa jadi keduanya membahas tentang pilihan pakaian atau bahkan minuman hingga makanan kesukaan meski dilakukan menjelang Pilkada DKI Jakarta.
Baca Juga: Anies Tidak Mungkin Bilang ke Gerindra Tidak Maju Pilpres 2029 Jika Ikut Pilkada DKI Jakarta
"Gua belum tanya Ahok, coba tanya, gini tidak kemudian setiap orang bersilaturahmi ngobrol satu dengan yang lain pasti terkait ini pasti terkait ini, mereka bisa aja ngobrol hal-hal yang lain tuh tentang celana tentang baju," ucapnya, dikutip dari YouTube Warta Kota Production, Kamis (1/8).
"Dan semua keakraban bisa dimulai dari mana-mana, orang bilang kalau kita tidak bisa ketemu dalam dalam pilihan politik ya kita bisa ketemu dalam pilihan ngopi dalam pilihan makanan, dan saya tidak mau kemudian menjudge pertemuan-pertemuan itu selalu punya muatan politik," imbuhnya.
Sebelumnya, Mantan capres di Pilpres 2024 Anies Baswedan mengaku telah menjalin komuniasi intens dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, namun dirinya akan bergerak sesuai konstitusi, dan jika aturan memungkinkan duet keduanya di Pilkada DKI Jakarta 2024 bisa terjadi.
Hingga sekarang Anies Baswedan masih menunggu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk pertemuan formal membahas Pilkada DKI Jakarta 2024, dan peluang masih mengalir dan berproses.
"Apakah aturannya memungkinkan dan saya Pak Ahok itu berkomunikasi terus kita suka WA-WA an, nanti pada waktunya tentu akan ada pertemuan-pertemuan yang istilahnya formal ya, biar sekarang masih mengalir dulu berproses," ucapnya, dikutip dari YouTue Bulet iNews, Rabu (31/7).
Sementara diketahui, dalam survei Indikator, Anies Baswedan unggul pada simulasi top of mind Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dipilih secara spontang oleh 39,7% dari total responden.
"Ini kami sebut sebagai strong voters, karena mereka bisa menyebut nama calon gubernur tanpa kami brief nama-nama yang akan maju," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya secara daring, Kamis (25/7/2024), dikutip dari databoks.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement