Pegiat media sosial Alifurrahman menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto mempunyai faktor lebih baik untuk mendapatkan posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, yaitu mantan istrinya Titiek Soeharto.
Meskipun Titiek sebelumnya menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai Gerindra, namun ia merupakan anak dari Soeharto, pendiri Partai Golkar yang juga masih disegani para elit, sehingga lebih mudah diterima jika mencalonkan sebagai Ketum.
Baca Juga: Proses Mundur Airlangga dari Kursi Ketum Golkar Sangat Ditekan
"Dan nampaknya faktor yang lebih baik dimiliki oleh Prabowo itu karena mantannya atau Titiek Soeharto itu kan adalah anak Soeharto, dulu dia adalah bagian dari Partai Golkar dia juga disegani sama namanya elit-elit Partai Golkar ya meskipun kemarin nampaknya sudah menjadi caleg dari partai Gerindra," ucapnya.
"Tapi kan tetap aja Titiek itu adalah anak Soeharto, Soeharto adalah pendiri Partai Golkar sehingga kalau misalkan ada anak pendiri Partai Golkar mau mencalonkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu nampaknya lebih mudah diterima oleh para elit-elit Patai Golkar," imbuhnya.
Diketahui, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin partai yang disampaikannya melalui siaran pers video yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (11/8/2024).
Ia menyatakan pengunduran dirinya resmi pada Sabtu (10/8/2024), dengan alasan untuk mempertahankan keutuhan Partai Golkar dan menjaga stabilitas selama transaksi pemerintahan.
“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar,” ucapnya, dikutip dari Republika.
Informasi tambahan, Airlangga menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar sejak 2017. Pada Musyawarah Nasional (Munas) 2019, menguatkan kembali dirinya untuk tetap menjadi ketua umum sampai 2024. Dan kepemimpinannya rencananya akan berakhir pada Desember mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement