Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan telah menyiapkan anggaran subsidi dan kompensasi sebesar Rp525 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa RAPBN kali ini merupakan transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo menuju pemerintahan selanjutnya.
Dalam RAPBN 2025, alokasi subsidi energi dan kompensasi mencapai Rp394,3 triliun, sedangkan subsidi non-energi diperkirakan sebesar Rp131,3 triliun.
Sri Mulyani mencatat kenaikan yang signifikan pada subsidi non-energi, yang sebagian besar diarahkan untuk ketahanan pangan. Salah satu langkah besar dalam ketahanan pangan ini adalah alokasi subsidi hingga 9 juta ton pupuk, meningkat dari sebelumnya 6 hingga 7 juta ton. Sri Mulyani menekankan pentingnya menjaga ketepatan sasaran dalam penyaluran subsidi ini.
Selain pupuk, subsidi lainnya akan dialokasikan untuk LPG 3 kilogram, solar, minyak tanah, serta subsidi listrik, terutama bagi rumah tangga miskin dan rentan. Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan transisi energi menggunakan anggaran yang disediakan untuk ketahanan energi.
Lebih lanjut, subsidi energi juga akan diberikan kepada masyarakat berpendapatan rendah, khususnya dalam pembelian rumah. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditujukan bagi UMKM, petani, dan nelayan.
Baca Juga: Lewat Digitalisasi, Pertamina Dinilai Mampu Jaga Kuota BBM Subsidi
Namun, tantangan dalam penyaluran subsidi masih ada. Sri Mulyani mengakui bahwa subsidi dan kompensasi tidak selalu tepat sasaran. Ia menjelaskan bahwa sebesar Rp18,5 triliun subsidi BBM, LPG, dan listrik justru mengalir ke 10% rumah tangga kaya atau mampu. Untuk itu, perbaikan sistem penyaluran subsidi menjadi salah satu fokus pemerintah.
Di sisi lain, pemerintah juga merencanakan insentif pajak yang akan ditanggung negara bagi sektor-sektor tertentu guna mendukung sektor usaha di Indonesia.
Dengan kebijakan-kebijakan tersebut, diharapkan ekonomi Indonesia dapat terus bertumbuh dan masyarakat miskin serta rentan dapat terlindungi dari beban ekonomi yang semakin meningkat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement